Jerman Ogah Kirim Tank Leopard, Menlu Ukraina Meradang
Selasa, 13 September 2022 - 19:26 WIB
KIEV - Menteri Luar Negri Ukraina Dmytro Kuleba menuduh Jerman mengabaikan permintaan Kiev untuk tank Leopard dan kendaraan tempur infanteri Marder. Ia mengatakan Berlin hanya menawarkan ketakutan dan alasan abstrak untuk tidak menyediakan perangkat keras militer semacam itu.
"Sinyal mengecewakan dari Jerman sementara Ukraina membutuhkan Leopard dan Marder sekarang - untuk membebaskan orang dan menyelamatkan mereka dari genosida," cuit Kuleba, saat Ukraina menekan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah di timur dan selatan dari pasukan Rusia.
"Tidak ada satu pun argumen rasional tentang mengapa senjata-senjata ini tidak dapat dipasok, hanya ketakutan dan alasan yang abstrak. Apa yang tidak ditakuti Berlin dari Kiev?" tulisnya blak-blakan seperti dikutip dari France24, Selasa (13/9/2022).
Diwartakan sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Jerman Christine Lambrecht menolak permintaan memasok Ukraina dengan tank tempur utama Leopard 2.
Menhan Jerman mencatat sejauh ini tidak ada negara lain yang mengirimkan kendaraan tempur infanteri atau tank tempur utama buatan Barat ke Kiev.
“Jerman tidak akan mengambil tindakan seperti itu secara sepihak,” ia bersikeras.
Presiden Volodymy Zelensky menyatakan bahwa pasukan Ukraina sekarang telah merebut kembali lebih dari 6.000 km persegi dari kendali Rusia pada bulan September, di timur dan selatan.
Namun dia tidak mengungkapkan kota dan desa Ukraina mana yang telah dibebaskan.
Keberhasilan serangan balik Ukraina tampaknya berlangsung cepat. Kamis lalu, Presiden Zelensky mengatakan pasukan Ukraina telah merebut kembali 1.000 km persegi, tetapi pada hari Minggu angka tersebut telah meningkat tiga kali lipat menjadi 3.000 km persegi.
Rusia sebelumnya telah mengakui kehilangan kota-kota penting di wilayah timur laut Kharkiv, dalam apa yang dilihat oleh beberapa pakar militer sebagai terobosan potensial dalam perang.
Rusia juga mengakui bahwa pasukannya harus meninggalkan kota-kota utama Balakliya, Izyum dan Kupiansk di wilayah Kharkiv. Rusia sekarang hanya menguasai sebagian kecil wilayah timur.
Ukraina
"Sinyal mengecewakan dari Jerman sementara Ukraina membutuhkan Leopard dan Marder sekarang - untuk membebaskan orang dan menyelamatkan mereka dari genosida," cuit Kuleba, saat Ukraina menekan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah di timur dan selatan dari pasukan Rusia.
"Tidak ada satu pun argumen rasional tentang mengapa senjata-senjata ini tidak dapat dipasok, hanya ketakutan dan alasan yang abstrak. Apa yang tidak ditakuti Berlin dari Kiev?" tulisnya blak-blakan seperti dikutip dari France24, Selasa (13/9/2022).
Diwartakan sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Jerman Christine Lambrecht menolak permintaan memasok Ukraina dengan tank tempur utama Leopard 2.
Menhan Jerman mencatat sejauh ini tidak ada negara lain yang mengirimkan kendaraan tempur infanteri atau tank tempur utama buatan Barat ke Kiev.
“Jerman tidak akan mengambil tindakan seperti itu secara sepihak,” ia bersikeras.
Presiden Volodymy Zelensky menyatakan bahwa pasukan Ukraina sekarang telah merebut kembali lebih dari 6.000 km persegi dari kendali Rusia pada bulan September, di timur dan selatan.
Namun dia tidak mengungkapkan kota dan desa Ukraina mana yang telah dibebaskan.
Keberhasilan serangan balik Ukraina tampaknya berlangsung cepat. Kamis lalu, Presiden Zelensky mengatakan pasukan Ukraina telah merebut kembali 1.000 km persegi, tetapi pada hari Minggu angka tersebut telah meningkat tiga kali lipat menjadi 3.000 km persegi.
Rusia sebelumnya telah mengakui kehilangan kota-kota penting di wilayah timur laut Kharkiv, dalam apa yang dilihat oleh beberapa pakar militer sebagai terobosan potensial dalam perang.
Rusia juga mengakui bahwa pasukannya harus meninggalkan kota-kota utama Balakliya, Izyum dan Kupiansk di wilayah Kharkiv. Rusia sekarang hanya menguasai sebagian kecil wilayah timur.
Ukraina
(ian)
tulis komentar anda