4 Prestasi Vladimir Putin Selama Menjadi Presiden Rusia
Jum'at, 09 September 2022 - 11:30 WIB
Terakhir kali Putin menetapkan jumlah tentara Rusia adalah pada November 2017, ketika jumlah personel tempur ditetapkan 1,01 juta dari total angkatan bersenjata, termasuk non-kombatan, sebesar 1,9 juta.
2. Menyelesaikan Masalah di Chechnya
Sebelumnya terdapat konflik berkepanjangan antara Chechnya dengan Moskow. Vladimir Putin yang menjabat kala itu mulai mendekati salah satu pemimpin Chechnya.
Kedekatan antara Putin dan Akhmad Kadyrov mulai terjalin sejak tahun 2004. Mundur ke belakang, Chechnya sempat tercatat dua kali melawan Moskow.
Perang kedua terjadi pada tahun 1999 dimana pada saat itu Putin menjadi perdana menteri. Ia menempatkan Chechnya di puncak daftar tugas yang harus segera diselesaikan.
Dari sinilah perkenalan antara Putin dan Akhmad Kadyrov membuat kesepakatan bahwa nanti para Islam garis keras akan dihentikan. Hal ini membuat Chechnya terbelah menjadi dua dimana yang satu mulai berdamai dengan Rusia sementara yang lain mulai mengungsi ke negara lain.
3. Meningkatkan Hubungan dengan Negara CIS
Melansir dari tass.com, Salah satu prioritas kebijakan luar negeri Rusia adalah hubungan dengan negara-negara CIS (negara bekas uni soviet). Hal ini sempat disampaikan oleh Vladimir Putin pada pertemuan dengan anggota tetap Dewan Keamanan Rusia.
Usaha Rusia untuk meningkatkan hubungan dengan beberapa negara CIS memang mendapat respon positif. Beberapa tahun terakhir bahkan tidak terdapat konflik sama sekali antara beberapa negara ini.
2. Menyelesaikan Masalah di Chechnya
Sebelumnya terdapat konflik berkepanjangan antara Chechnya dengan Moskow. Vladimir Putin yang menjabat kala itu mulai mendekati salah satu pemimpin Chechnya.
Kedekatan antara Putin dan Akhmad Kadyrov mulai terjalin sejak tahun 2004. Mundur ke belakang, Chechnya sempat tercatat dua kali melawan Moskow.
Perang kedua terjadi pada tahun 1999 dimana pada saat itu Putin menjadi perdana menteri. Ia menempatkan Chechnya di puncak daftar tugas yang harus segera diselesaikan.
Dari sinilah perkenalan antara Putin dan Akhmad Kadyrov membuat kesepakatan bahwa nanti para Islam garis keras akan dihentikan. Hal ini membuat Chechnya terbelah menjadi dua dimana yang satu mulai berdamai dengan Rusia sementara yang lain mulai mengungsi ke negara lain.
3. Meningkatkan Hubungan dengan Negara CIS
Melansir dari tass.com, Salah satu prioritas kebijakan luar negeri Rusia adalah hubungan dengan negara-negara CIS (negara bekas uni soviet). Hal ini sempat disampaikan oleh Vladimir Putin pada pertemuan dengan anggota tetap Dewan Keamanan Rusia.
Usaha Rusia untuk meningkatkan hubungan dengan beberapa negara CIS memang mendapat respon positif. Beberapa tahun terakhir bahkan tidak terdapat konflik sama sekali antara beberapa negara ini.
Lihat Juga :
tulis komentar anda