Sempat Menyangkal, Ukraina Klaim Serangan di Crimea
Rabu, 07 September 2022 - 23:52 WIB
KIEV - Ukraina mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan udara di Crimea sebulan setelah tidak ada kepastian mengenai siapa yang berada di belakang insiden itu.
Salah satu serangan, yang terjadi pada awal Agustus, menargetkan pangkalan militer Saky Rusia dan menewaskan satu orang.
Ukraina sebelumnya telah menyangkal untuk mengakui perannya dalam ledakan itu dan bahkan menyalahkannya pada puntung rokok bekas tentara Rusia.
Ini semakin menegaskan perluasan konflik yang signifikan oleh Ukraina ke Crimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.
Dalam sebuah artikel untuk kantor berita nasional Ukrinform, komandan tertinggi Kiev, Valeriy Zaluzhnyi, mengatakan roket Ukraina telah menargetkan sejumlah lokasi militer di Crimea, termasuk pangkalan udara Saky yang diguncang oleh beberapa ledakan pada 9 Agustus.
Dia mengklaim serangan itu - terhadap pangkalan yang digunakan oleh Moskow untuk melancarkan serangan terhadap Ukraina - membuat 10 pesawat tempur Rusia "tidak beraksi".
Selain merusak kemampuan militer Rusia, Zaluzhnyi mengatakan hal itu dimaksudkan untuk menantang kepercayaan diri militer Rusia secara keseluruhan dan rasa impunitas.
"Serangan itu adalah bagian dari respons yang disengaja terhadap upaya Rusia untuk mencoba dan menjauhkan warga sipilnya sendiri dari konflik," katanya seperti dikutip dari BBC, Rabu (7/9/2022).
Salah satu serangan, yang terjadi pada awal Agustus, menargetkan pangkalan militer Saky Rusia dan menewaskan satu orang.
Ukraina sebelumnya telah menyangkal untuk mengakui perannya dalam ledakan itu dan bahkan menyalahkannya pada puntung rokok bekas tentara Rusia.
Ini semakin menegaskan perluasan konflik yang signifikan oleh Ukraina ke Crimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.
Dalam sebuah artikel untuk kantor berita nasional Ukrinform, komandan tertinggi Kiev, Valeriy Zaluzhnyi, mengatakan roket Ukraina telah menargetkan sejumlah lokasi militer di Crimea, termasuk pangkalan udara Saky yang diguncang oleh beberapa ledakan pada 9 Agustus.
Dia mengklaim serangan itu - terhadap pangkalan yang digunakan oleh Moskow untuk melancarkan serangan terhadap Ukraina - membuat 10 pesawat tempur Rusia "tidak beraksi".
Selain merusak kemampuan militer Rusia, Zaluzhnyi mengatakan hal itu dimaksudkan untuk menantang kepercayaan diri militer Rusia secara keseluruhan dan rasa impunitas.
"Serangan itu adalah bagian dari respons yang disengaja terhadap upaya Rusia untuk mencoba dan menjauhkan warga sipilnya sendiri dari konflik," katanya seperti dikutip dari BBC, Rabu (7/9/2022).
tulis komentar anda