Mural Prajurit Ukraina dan Rusia Berpelukan Picu Kemarahan
Minggu, 04 September 2022 - 11:29 WIB
Setelah mengetahui pekerjaan itu pada hari Jumat, dia mengatakan AFUO telah menulis surat kepada Seaton dan mengatakan kepadanya "kami muak dengan apa yang telah dia lakukan."
Romaniw mengharapkan akan ada reaksi keras dari komunitas lokal Ukraina yang akan melobi pemerintah kota di Melbourne agar mural itu dihapus.
Newsweek telah menghubungi dewan kota Melbourne dan Seaton untuk memberikan komentar.
Sementara itu Duta Besar Kiev untuk Australia, Vasyl Myroshnychenko, mentweet bahwa mural itu sangat menyinggung semua orang Ukraina dan bahwa pelukisnya tidak tahu tentang invasi Rusia ke Ukraina.
"Itu harus segera dihapus," katanya.
Sedangkan majalah Business Ukraina tweeted: "Mural yang sangat tuli nada di Melbourne ini menutupi genosida Rusia di Ukraina."
Seniman China-Australia Badiucao mentweet ke 107.000 pengikutnya, "Mengapa tidak melukis Hitler memeluk korban holocaust saja?"
Sementara itu, di utas Twitter, Olga Boichak, seorang sosiolog di University of Sydney yang men-tweet tentang masa perang Ukraina, mengatakan bahwa gambar itu menunjukkan kesetaraan palsu yang berbahaya.
"Ini menyiratkan bahwa perdamaian dapat dicapai jika kedua belah pihak sepakat untuk meletakkan senjata mereka," tulisnya.
Romaniw mengharapkan akan ada reaksi keras dari komunitas lokal Ukraina yang akan melobi pemerintah kota di Melbourne agar mural itu dihapus.
Newsweek telah menghubungi dewan kota Melbourne dan Seaton untuk memberikan komentar.
Sementara itu Duta Besar Kiev untuk Australia, Vasyl Myroshnychenko, mentweet bahwa mural itu sangat menyinggung semua orang Ukraina dan bahwa pelukisnya tidak tahu tentang invasi Rusia ke Ukraina.
"Itu harus segera dihapus," katanya.
Sedangkan majalah Business Ukraina tweeted: "Mural yang sangat tuli nada di Melbourne ini menutupi genosida Rusia di Ukraina."
Seniman China-Australia Badiucao mentweet ke 107.000 pengikutnya, "Mengapa tidak melukis Hitler memeluk korban holocaust saja?"
Sementara itu, di utas Twitter, Olga Boichak, seorang sosiolog di University of Sydney yang men-tweet tentang masa perang Ukraina, mengatakan bahwa gambar itu menunjukkan kesetaraan palsu yang berbahaya.
"Ini menyiratkan bahwa perdamaian dapat dicapai jika kedua belah pihak sepakat untuk meletakkan senjata mereka," tulisnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda