Mural Prajurit Ukraina dan Rusia Berpelukan Picu Kemarahan

Minggu, 04 September 2022 - 11:29 WIB
Mural tentara Ukraina dan Rusia berpelukan picu kemarahan. Foto/Newsweek
CANBERRA - Sebuah mural yang dipamerkan di kota Melbourne, Australia dikutuk sebagai upaya untuk mendistorsi realitas invasi skala penuh Vladimir Putin ke Ukraina .

Lukisan di sisi sebuah bangunan di Kings Way di negara bagian ibu kota Victoria menunjukkan seorang tentara Rusia dan seorang prajurit Ukraina saling berpelukan.

Gambar itu dibagikan di akun Instagram seniman Peter Seaton. Di sebelah klip itu, ada pesan, "Cinta kepada orang-orang Ukraina. Saya harap kita dapat menemukan kedamaian dan mengakhiri pertumpahan darah yang tidak perlu ini."

Tetapi Federasi Organisasi Ukraina Australia [AFUO] mengatakan gambar itu menarik kesetaraan moral yang salah antara penyerang dan korban, mempromosikan disinformasi Rusia dan memberlakukan kewajiban di Ukraina untuk menerima upaya penghancurannya.

Stefan Romaniw, yang merupakan ketua bersama AFUO, mengatakan bahwa implikasi bahwa tentara Rusia dan Ukraina hanya perlu berdamai satu sama lain untuk mencegah perang nuklir "sangat ofensif."



"Faktanya, mereka adalah tentara yang sama yang membunuh warga Ukraina," katanya seperti dikutip dari Newsweek, Minggu (4/9/2022).



"Apa yang dia coba katakan adalah, 'mari kita berkumpul dan, dan berbaikan'. Yah, itu tidak akan terjadi ketika Rusia menjadi agresor," cetusnya.

Romaniw mengatakan AFUO telah menghubungi Seaton sebelumnya untuk membuat sejumlah mural Ukraina yang dia tolak.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More