Mengerikan, Sepertiga Wilayah Pakistan Terendam Banjir
Selasa, 30 Agustus 2022 - 09:34 WIB
ISLAMABAD - Sepertiga wilayah Pakistan terendam air akibat banjir yang disebabkan rekor hujan monsoon. Menteri Perubahan Iklim Pakistan Sherry Rehman menjelaskan fakta mengerikan itu.
"Semuanya satu samudra besar, tidak ada lahan kering untuk memompa air keluar," ujar Rehman kepada media, Senin (29/8/2022).
Pakistan membentang 881.913 kilometer persegi, yang menjadikannya negara terbesar ke-33 di dunia berdasarkan wilayah, lebih luas daripada Turki, Prancis, dan Jerman.
Dihuni oleh hampir 242 juta orang, negara ini juga merupakan negara terpadat kelima di dunia.
“Apa yang terjadi di Pakistan sekarang adalah sangat jauh dari monsun normal, ini adalah distopia iklim di depan pintu kita,” papar menteri itu.
“Banjir telah menciptakan krisis proporsi yang tak terbayangkan di Pakistan,” ujar dia.
Dalam wawancara terpisah dengan Deutsche Welle, Rehman menyatakan, “Kami harus mengerahkan angkatan laut untuk pertama kalinya untuk beroperasi di Indo-Pakistan karena wilayah yang begitu luas terendam air.”
Korban tewas sejak pertengahan Juni akibat hujan monsun telah mencapai 1.061 pada Senin (29/8/2022), menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
“Lebih dari 3.000 jalan telah hancur, dengan 130 jembatan dan 495.000 rumah rusak akibat banjir bandang,” ungkap badan tersebut.
Rehman memperkirakan pekan lalu bencana itu telah mempengaruhi sekitar 33 juta orang di negara itu.
"Semuanya satu samudra besar, tidak ada lahan kering untuk memompa air keluar," ujar Rehman kepada media, Senin (29/8/2022).
Pakistan membentang 881.913 kilometer persegi, yang menjadikannya negara terbesar ke-33 di dunia berdasarkan wilayah, lebih luas daripada Turki, Prancis, dan Jerman.
Baca Juga
Dihuni oleh hampir 242 juta orang, negara ini juga merupakan negara terpadat kelima di dunia.
“Apa yang terjadi di Pakistan sekarang adalah sangat jauh dari monsun normal, ini adalah distopia iklim di depan pintu kita,” papar menteri itu.
“Banjir telah menciptakan krisis proporsi yang tak terbayangkan di Pakistan,” ujar dia.
Dalam wawancara terpisah dengan Deutsche Welle, Rehman menyatakan, “Kami harus mengerahkan angkatan laut untuk pertama kalinya untuk beroperasi di Indo-Pakistan karena wilayah yang begitu luas terendam air.”
Korban tewas sejak pertengahan Juni akibat hujan monsun telah mencapai 1.061 pada Senin (29/8/2022), menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
“Lebih dari 3.000 jalan telah hancur, dengan 130 jembatan dan 495.000 rumah rusak akibat banjir bandang,” ungkap badan tersebut.
Rehman memperkirakan pekan lalu bencana itu telah mempengaruhi sekitar 33 juta orang di negara itu.
(sya)
tulis komentar anda