Taiwan Buka Kantor untuk Bantu Warga yang Kabur dari Hong Kong
Rabu, 01 Juli 2020 - 14:04 WIB
Wakil Chen, Chiu Chui-Cheng, mengatakan sekitar dua lusin orang akan bekerja di kantor baru dan bahwa mereka telah menerima "banyak panggilan".
"Mereka yang datang ke Taiwan perlu melakukannya secara legal, dan kantor memiliki setidaknya 20 hotline untuk penyelidikan lapangan," ujar Chiu.
"Bantuan yang diperlukan akan diberikan, termasuk akomodasi," imbuhnya.
Undang-undang keamanan nasional Hong Kong mulai berlaku pada hari ini. Undang-undang tersebut akan menghukum kejahatan pemisahan diri (disintegrasi), subversi, terorisme dan kolusi dengan pasukan asing hingga seumur hidup di penjara, menggembar-gemborkan era yang lebih otoriter untuk pusat keuangan Asia. (Baca: China Sahkan Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong )
Protes anti-pemerintah di Hong Kong telah memenangkan dukungan luas dan lintas-partai di Taiwan yang demokratis dan diklaim oleh China, di mana undang-undang tersebut telah banyak dikutuk. Sekitar 200 warga Hong Kong telah melarikan diri ke pulau itu sejak demonstrasi pro-demokrasi dimulai tahun lalu, kata kelompok HAM. (Baca: Ribuan Warga Hong Kong Mengungsi ke Taiwan )
Presiden Tsai Ing-wen pada Mei menjadi pemimpin pemerintah pertama yang menjanjikan langkah-langkah untuk membantu orang-orang Hong Kong yang pergi karena apa yang mereka lihat sebagai pengetatan kontrol China.
Undang-undang baru itu akan berlaku untuk penduduk tetap dan tidak tetap Hong Kong. Menjadi sorotan, Beijing menyangkal jika undang-undang itu melarang kebebasan di Hong Kong dan mengutuk rencana Taiwan untuk membantu warga Hong Kong.
Selasa malam, Kantor Urusan China Taiwan mengatakan undang-undang baru itu akan "memotong tangan hitam" campur tangan Taiwan di Hong Kong. (Baca: Siap Tampung Warga Hong Kong, China Ancam Taiwan )
"Mereka yang datang ke Taiwan perlu melakukannya secara legal, dan kantor memiliki setidaknya 20 hotline untuk penyelidikan lapangan," ujar Chiu.
"Bantuan yang diperlukan akan diberikan, termasuk akomodasi," imbuhnya.
Undang-undang keamanan nasional Hong Kong mulai berlaku pada hari ini. Undang-undang tersebut akan menghukum kejahatan pemisahan diri (disintegrasi), subversi, terorisme dan kolusi dengan pasukan asing hingga seumur hidup di penjara, menggembar-gemborkan era yang lebih otoriter untuk pusat keuangan Asia. (Baca: China Sahkan Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong )
Protes anti-pemerintah di Hong Kong telah memenangkan dukungan luas dan lintas-partai di Taiwan yang demokratis dan diklaim oleh China, di mana undang-undang tersebut telah banyak dikutuk. Sekitar 200 warga Hong Kong telah melarikan diri ke pulau itu sejak demonstrasi pro-demokrasi dimulai tahun lalu, kata kelompok HAM. (Baca: Ribuan Warga Hong Kong Mengungsi ke Taiwan )
Presiden Tsai Ing-wen pada Mei menjadi pemimpin pemerintah pertama yang menjanjikan langkah-langkah untuk membantu orang-orang Hong Kong yang pergi karena apa yang mereka lihat sebagai pengetatan kontrol China.
Undang-undang baru itu akan berlaku untuk penduduk tetap dan tidak tetap Hong Kong. Menjadi sorotan, Beijing menyangkal jika undang-undang itu melarang kebebasan di Hong Kong dan mengutuk rencana Taiwan untuk membantu warga Hong Kong.
Selasa malam, Kantor Urusan China Taiwan mengatakan undang-undang baru itu akan "memotong tangan hitam" campur tangan Taiwan di Hong Kong. (Baca: Siap Tampung Warga Hong Kong, China Ancam Taiwan )
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda