Ukraina Berharap Sekutu Putin Ini Susul Saddam Hussein dan Muammar Gaddafi

Sabtu, 27 Agustus 2022 - 02:52 WIB
Ukraina berharap Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, yang merupakan sekutu Presiden Vladimir Putin, akan berkumpul dengan almarhum pemimpin Irak Saddam Hussein dan almarhum pemimpin Libya Muammar Gaddafi. Foto/REUTERS
KIEV - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, yang merupakan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, telah mengucapkan selamat Hari Kemerdekaan kepada Ukraina . Namun, Kiev membalas dengan berharap dia menyusul mantandiktator Irak Saddam Hussein dan mantandiktator Libya Muammar el-Gaddafi yang dieksekusi mati oleh rakyatnya.

Reaksi tak mengenakkan itu disampaikan karena Ukraina kesal dengan Belarusia yang menyediakan wilayahnya untuk militer Rusia dalam melancarkan invasi.

Ukraina memperingati Hari Kemerdekaan pada Rabu, 24 Agustus. Pada hari yang sama, Lukashenko mengucapkan selamat dalam sebuah pernyataan.



"Saya yakin bahwa kontradiksi hari ini tidak akan mampu menghancurkan fondasi hubungan baik tetangga yang tulus selama berabad-abad antara rakyat kedua negara," kata Lukashenko.



"Belarusia akan terus membela pelestarian harmoni, pengembangan kontak yang ramah dan saling menghormati di semua tingkatan," lanjut Lukashenko.

"Belarusia mengharapkan Ukraina dengan langit yang damai, toleransi, (diberi) keberanian, kekuatan dan kesuksesan dalam memulihkan kehidupan yang layak."

Kementerian Pertahanan Ukraina mengabaikan ucapan selamat dari Lukashenko. Alih-alih merespons positif, kementerian itu justru berharap sekutu Putin tersebut akan dipersatukan kembali dengan dua mantan diktator yang dieksekusi oleh rakyatnya sendiri.

"Kemarin, pada Hari Kemerdekaan kami, diktator Lukashenko memberi selamat kepada Ukraina dan berharap kami memiliki langit yang damai...karena rudal 'hadiah' ditembakkan lagi dari Belarus ke Ukraina," tulis kementerian itu di Twitter.

"Kami berharap Lukashenko memiliki langit damai yang sama...dan reunifikasi dengan teman baiknya Hussein dan Gaddafi," lanjut kementerian itu, seperti dikutip Newsweek, Jumat (26/8/2022).

Tweet tersebut merujuk pada Saddam Hussein, mantan presiden Irak yang dieksekusi pada 2006 setelah diadili di hadapan Pengadilan Khusus Irak, dan mantan pemimpin otoriter Libya Muammar el-Gaddafi, yang dieksekusi rakyatnya selama pemberontakan pada 2011.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pejabat Kiev lainnya mengatakan bahwa Rusia melakukan serangan di seluruh negeri pada Hari Kemerdekaan Ukraina, yang juga menandai enam bulan perang.

Sebelum hari libur, yang merupakan peringatan 31 tahun Ukraina mendeklarasikan kemerdekaan dari Uni Soviet, Zelensky memperingatkan bahwa Rusia dapat mencoba untuk melakukan "sesuatu yang sangat buruk, sesuatu yang sangat kejam" pada Hari Kemerdekaan.

"Salah satu tugas utama musuh adalah mempermalukan kami, orang Ukraina, merendahkan kemampuan kami, pahlawan kami, menyebarkan keputusasaan, ketakutan, menyebarkan konflik," paparnya.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More