Turis Rusia Tak Sengaja Bocorkan Lokasi Sistem Rudal S-400 di Crimea
Selasa, 23 Agustus 2022 - 13:50 WIB
KIEV - Seorang turis Rusia secara tidak sengaja membocorkan lokasi penyebaran sistem pertahanan rudal S-400 saat liburan di Crimea. Wisatawan itu mengunggah foto dengan latar belakang senjata pertahanan tersebut di media sosial.
Menurut peneliti lembaga independen OSINT, Benjamin Pittet, wisatawan tersebut mengunggah foto sensitif--tentang jalan-jalannya di sepanjang pantai yang memperlihatkan perangkat S-400 di Crimea pada bulan Juli--di platform media sosial VKontakte.
Foto-foto itu berisi koordinat geografis yang menunjukkan bahwa mereka diambil di dekat desa Molochnoye, di Crimea. Demikian laporan Radio Free Europe/Radio Liberty untuk layanan Rusia.
Pittet mengatakan perangkat senjata pertahanan canggih Rusia itu tiba di dekat kota Yevpatoria, Crimea barat, sekitar 20 Juli.
Dalam contoh lain yang disorot oleh angkatan bersenjata Ukraina di Telegram, seorang wanita Rusia berbagi gambar di Instagram yang mengungkapkan lokasi sistem pertahanan rudal anti-pesawat Rusia di dekat Yevpatoria.
Foto itu diberi geo-tag Yevpatoria, dan diberi judul: "Di bawah perlindungan." Akun Instagram wanita itu kini telah dihapus.
Kementerian Luar Negeri Rusia, yang dihubungi media, belum berkomentar atas tindakan tak sengaja para turis yang mengungkap lokasi penyebaran sistem pertahanan S-400 di Crimea.
Radio Free Europe/Radio Liberty melaporkan bahwa mereka juga dapat mengambil gambar close-up dari instalasi pertahanan udara Rusia yang diterbitkan oleh pengguna VKontakte lainnya.
Crimea, yang dianeksasi Moskow dari Ukraina pada tahun 2014, adalah tempat wisata bagi orang-orang Rusia. Moskow menolak narasi aneksasi, dan menegaskan wilayah itu memilih bergabung dengan Federasi Rusia melalui referendum.
Awal bulan ini, Kementerian Pertahanan Ukraina merilis sebuah video yang mengejek turis Rusia di Crimea, setelah merasakan dampak ketika pangkalan udara Saky di Semenanjung Crimea diguncang 12 ledakan.
Beberapa momen ledakan tertangkap kamera turis Rusia di sebuah resor pantai terdekat. Salah satu video yang viral memperlihatkan seorang turis Rusia terlihat menangis saat meninggalkan kawasan wisata tersebut.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengolok-olok momen itu dalam sebuah video, yang menyerukan para turis Rusia untuk pulang. "Atau mempertimbangkan tujuan alternatif kecuali mereka menginginkan liburan musim panas yang tidak menyenangkan," tulis kementerian tersebut.
Selama akhir pekan, markas besar Armada Laut Hitam Rusia dihantam serangan pesawat tak berawak.
Mikhail Razvozhayev, administrator kota pelabuhan Sevastopol dalam sebuah posting di Telegram mengatakan sebuah pesawat tak berawak menabrak atap markas pada 20 Agustus.
Oleg Kryuchkov, penasihat kepala Crimea, juga menulis di Telegram: "Serangan drone kecil sedang dilakukan di wilayah ini." Dia mendesak warga untuk tetap tenang.
"Tujuannya bukan militer, itu psikologis," tulisnya.
"Bahan peledaknya minimal dan tidak mampu menimbulkan kerusakan yang signifikan."
"Cara terbaik untuk membantu tentara dan Angkatan Laut adalah dengan tetap tenang, dan melaporkan semua orang, fakta, dan temuan yang mencurigakan kepada pihak yang berwenang," imbuh Kryuchkov, seperti dikutip Newsweek, Selasa (23/8/2022).
Sergei Aksyonov, gubernur Crimea yang dilantik Moskow, mengatakan di Telegram bahwa sistem pertahanan udara Rusia berhasil menembak jatuh drone Ukraina di atas wilayah Crimea pada Sabtu pagi pekan lalu.
"Tidak ada korban jiwa atau kerusakan material," tulisnya.
Menurut peneliti lembaga independen OSINT, Benjamin Pittet, wisatawan tersebut mengunggah foto sensitif--tentang jalan-jalannya di sepanjang pantai yang memperlihatkan perangkat S-400 di Crimea pada bulan Juli--di platform media sosial VKontakte.
Foto-foto itu berisi koordinat geografis yang menunjukkan bahwa mereka diambil di dekat desa Molochnoye, di Crimea. Demikian laporan Radio Free Europe/Radio Liberty untuk layanan Rusia.
Pittet mengatakan perangkat senjata pertahanan canggih Rusia itu tiba di dekat kota Yevpatoria, Crimea barat, sekitar 20 Juli.
Dalam contoh lain yang disorot oleh angkatan bersenjata Ukraina di Telegram, seorang wanita Rusia berbagi gambar di Instagram yang mengungkapkan lokasi sistem pertahanan rudal anti-pesawat Rusia di dekat Yevpatoria.
Foto itu diberi geo-tag Yevpatoria, dan diberi judul: "Di bawah perlindungan." Akun Instagram wanita itu kini telah dihapus.
Kementerian Luar Negeri Rusia, yang dihubungi media, belum berkomentar atas tindakan tak sengaja para turis yang mengungkap lokasi penyebaran sistem pertahanan S-400 di Crimea.
Radio Free Europe/Radio Liberty melaporkan bahwa mereka juga dapat mengambil gambar close-up dari instalasi pertahanan udara Rusia yang diterbitkan oleh pengguna VKontakte lainnya.
Crimea, yang dianeksasi Moskow dari Ukraina pada tahun 2014, adalah tempat wisata bagi orang-orang Rusia. Moskow menolak narasi aneksasi, dan menegaskan wilayah itu memilih bergabung dengan Federasi Rusia melalui referendum.
Awal bulan ini, Kementerian Pertahanan Ukraina merilis sebuah video yang mengejek turis Rusia di Crimea, setelah merasakan dampak ketika pangkalan udara Saky di Semenanjung Crimea diguncang 12 ledakan.
Beberapa momen ledakan tertangkap kamera turis Rusia di sebuah resor pantai terdekat. Salah satu video yang viral memperlihatkan seorang turis Rusia terlihat menangis saat meninggalkan kawasan wisata tersebut.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengolok-olok momen itu dalam sebuah video, yang menyerukan para turis Rusia untuk pulang. "Atau mempertimbangkan tujuan alternatif kecuali mereka menginginkan liburan musim panas yang tidak menyenangkan," tulis kementerian tersebut.
Selama akhir pekan, markas besar Armada Laut Hitam Rusia dihantam serangan pesawat tak berawak.
Mikhail Razvozhayev, administrator kota pelabuhan Sevastopol dalam sebuah posting di Telegram mengatakan sebuah pesawat tak berawak menabrak atap markas pada 20 Agustus.
Oleg Kryuchkov, penasihat kepala Crimea, juga menulis di Telegram: "Serangan drone kecil sedang dilakukan di wilayah ini." Dia mendesak warga untuk tetap tenang.
"Tujuannya bukan militer, itu psikologis," tulisnya.
"Bahan peledaknya minimal dan tidak mampu menimbulkan kerusakan yang signifikan."
"Cara terbaik untuk membantu tentara dan Angkatan Laut adalah dengan tetap tenang, dan melaporkan semua orang, fakta, dan temuan yang mencurigakan kepada pihak yang berwenang," imbuh Kryuchkov, seperti dikutip Newsweek, Selasa (23/8/2022).
Sergei Aksyonov, gubernur Crimea yang dilantik Moskow, mengatakan di Telegram bahwa sistem pertahanan udara Rusia berhasil menembak jatuh drone Ukraina di atas wilayah Crimea pada Sabtu pagi pekan lalu.
"Tidak ada korban jiwa atau kerusakan material," tulisnya.
(min)
tulis komentar anda