Sri Lanka Bidik Turis Saudi untuk Dongkrak Industri Pariwisata
Senin, 22 Agustus 2022 - 23:55 WIB
KOLOMBO - Pelaku industri perjalanan di Sri Lanka berharap dapat menarik lebih banyak wisatawan dari Arab Saudi agar bisa menghidupkan kembali industri pariwisata negara yang sedang bergulat dengan krisis ekonomi terburuk itu.
Pariwisata telah lama menjadi sumber utama modal bagi Sri Lanka. Pada 2018 sektor pariwisata menyumbang USD4,4 miliar — 5,6 persen dari PDB negara itu. Tetapi, ini turun menjadi hanya 0,8 persen pada tahun 2020, karena pandemi COVID-19 mengerem perjalanan global.
Sri Lanka telah menetapkan 2022 sebagai “Tahun Kunjungan Sri Lanka,” dan pihak berwenang memprioritaskan pemulihan pariwisata ketika negara itu tenggelam lebih dalam ke dalam krisis ekonomi terburuknya sejak kemerdekaan.
Menilai data pengunjung tahun ini hingga Juli, Otoritas Pengembangan Pariwisata Sri Lanka telah mengidentifikasi pasar utama dan pasar potensial teratas, termasuk Arab Saudi.
“Arab Saudi adalah sumber penting untuk pasar Sri Lanka, karena ukuran populasinya dan PDB per kapita yang tinggi di kawasan itu,” kata Madhubhani Perera, direktur hubungan masyarakat Biro Promosi Pariwisata Sri Lanka, mengatakan kepada Arab News, Minggu (21/8/2022).
Menurut data biro, wisatawan dari Kerajaan Arab Saudi menghabiskan rata-rata USD230 sehari ketika mereka mengunjungi negara pulau itu.
"Meskipun jumlah turis Saudi turun dari 34.700 pada 2018 menjadi 4.015 hingga Juli tahun ini, Kerajaan itu masih dianggap sebagai pasar teratas dalam hal kedatangan,” kata Perera.
Pariwisata telah lama menjadi sumber utama modal bagi Sri Lanka. Pada 2018 sektor pariwisata menyumbang USD4,4 miliar — 5,6 persen dari PDB negara itu. Tetapi, ini turun menjadi hanya 0,8 persen pada tahun 2020, karena pandemi COVID-19 mengerem perjalanan global.
Sri Lanka telah menetapkan 2022 sebagai “Tahun Kunjungan Sri Lanka,” dan pihak berwenang memprioritaskan pemulihan pariwisata ketika negara itu tenggelam lebih dalam ke dalam krisis ekonomi terburuknya sejak kemerdekaan.
Menilai data pengunjung tahun ini hingga Juli, Otoritas Pengembangan Pariwisata Sri Lanka telah mengidentifikasi pasar utama dan pasar potensial teratas, termasuk Arab Saudi.
“Arab Saudi adalah sumber penting untuk pasar Sri Lanka, karena ukuran populasinya dan PDB per kapita yang tinggi di kawasan itu,” kata Madhubhani Perera, direktur hubungan masyarakat Biro Promosi Pariwisata Sri Lanka, mengatakan kepada Arab News, Minggu (21/8/2022).
Menurut data biro, wisatawan dari Kerajaan Arab Saudi menghabiskan rata-rata USD230 sehari ketika mereka mengunjungi negara pulau itu.
"Meskipun jumlah turis Saudi turun dari 34.700 pada 2018 menjadi 4.015 hingga Juli tahun ini, Kerajaan itu masih dianggap sebagai pasar teratas dalam hal kedatangan,” kata Perera.
Lihat Juga :
tulis komentar anda