Putin Izinkan Inspektur Kunjungi Pembangkit Nuklir yang Diduduki Rusia
Minggu, 21 Agustus 2022 - 05:15 WIB
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin setuju inspektur independen dapat melakukan perjalanan ke pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang diduduki Moskow.
Keputusan itu diumumkan kantor kepresidenan Prancis pada Jumat (19/8/2022), karena kekhawatiran tumbuh atas pertempuran di dekat lokasi PLTN.
Penyelesaian nyata dari perselisihan mengenai apakah inspektur melakukan perjalanan melalui Ukraina atau Rusia datang ketika seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan pasukan Ukraina telah menghentikan kemajuan Rusia.
“Anda melihat kurangnya kemajuan total dan menyeluruh oleh Rusia di medan perang,” ujar pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Menurut kantor Presiden Prancis Emmanuel Macron, Putin telah "mempertimbangkan kembali" permintaannya agar Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melakukan perjalanan melalui Rusia ke situs nuklir Zaporizhzhia.
Kepala pengawas nuklir PBB, Rafael Grossi menyambut pernyataan baru-baru ini yang menunjukkan bahwa baik Ukraina dan Rusia mendukung tujuan IAEA mengirim misi ke PLTN tersebut.
Sementara itu, Sekjen PBB Antonio Guterres mendesak pasukan Moskow yang menduduki Zaporizhzhia untuk tidak memutuskan fasilitas dari jaringan listrik dan berpotensi memotong pasokan ke jutaan warga Ukraina.
Gejolak dalam pertempuran di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir yang dikendalikan Rusia telah meningkatkan momok bencana yang lebih buruk daripada di Chernobyl.
Kremlin mengatakan Putin dan Macron sepakat IAEA harus melakukan inspeksi “sesegera mungkin” untuk “menilai situasi sebenarnya di lapangan.”
“Putin juga menekankan penembakan sistematis oleh militer Ukraina di wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia menciptakan bahaya bencana skala besar,” ungkap pernyataan Kremlin.
Peringatan itu datang hanya sehari setelah pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan dan Guterres, bertemu di kota Lviv, Ukraina barat, membunyikan alarm atas pertempuran itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak PBB mengamankan situs tersebut.
“Musim panas ini mungkin tercatat dalam sejarah berbagai negara Eropa sebagai salah satu yang paling tragis sepanjang masa,” ujar Zelensky dalam pidato Jumat malamnya.
“Tidak ada instruksi di pembangkit listrik tenaga nuklir mana pun di dunia yang menyediakan prosedur jika negara teroris mengubah pembangkit listrik tenaga nuklir menjadi target,” papar dia.
Selama kunjungannya ke pelabuhan selatan Odessa pada Jumat, sekretaris jenderal PBB mengatakan, “Jelas, listrik dari Zaporizhzhia adalah listrik Ukraina. Prinsip ini harus dihormati sepenuhnya.”
“Tentu saja, energinya harus digunakan oleh rakyat Ukraina,” papar dia kepada AFP dalam komentar terpisah.
Pada Kamis, Moskow mengatakan Kiev sedang mempersiapkan "provokasi" di situs yang akan membuat Rusia "dituduh membuat bencana buatan manusia di PLTN."
Kiev, bagaimanapun, bersikeras Moskow merencanakan provokasi, dan mengatakan pasukan pendudukan Rusia telah memerintahkan sebagian besar staf untuk tinggal di rumah pada Jumat.
Guterres mengunjungi Odessa sebagai bagian dari upaya membuat lebih banyak gandum Ukraina tersedia bagi negara-negara miskin yang berjuang dengan melonjaknya harga pangan, setelah kesepakatan penting dengan Rusia bulan lalu untuk mengizinkan ekspornya.
Kesepakatan itu, satu-satunya kesepakatan yang signifikan antara Rusia dan Ukraina sejak invasi Moskow pada Februari, sejauh ini telah membuat 25 kapal yang membawa sekitar 600.000 ton produk pertanian berangkat dari tiga pelabuhan yang ditunjuk, menurut Kiev.
Guterres diperkirakan akan menuju ke Turki setelah Odessa, mengunjungi Pusat Koordinasi Gabungan, badan yang bertugas mengawasi kesepakatan tersebut.
Kesepakatan gandum telah diadakan, tetapi membawa sedikit kelonggaran di sepanjang garis depan yang luas setelah hampir enam bulan pertempuran antara pasukan Ukraina yang dipasok AS dan militer Rusia.
Amerika Serikat pada Jumat mengumumkan paket senjata baru senilai USD775 juta, termasuk lebih banyak rudal berpemandu presisi untuk sistem Himars yang memungkinkan Ukraina menyerang target Rusia jauh di belakang garis depan.
Alat utama pasukan Moskow adalah rentetan artileri, dan pemboman baru-baru ini di wilayah Donetsk timur yang sebagian dikendalikan proksi Rusia sejak 2014.
Kepala wilayah Ukraina, Pavlo Kyrylenko, mengatakan di media sosial Jumat bahwa serangan Rusia telah menewaskan lima orang dan melukai 10 orang lainnya di tiga permukiman.
Serangan Jumat pagi di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, menewaskan satu orang dan merusak satu sekolah dan bisnis swasta, menurut kepala wilayah itu.
Keputusan itu diumumkan kantor kepresidenan Prancis pada Jumat (19/8/2022), karena kekhawatiran tumbuh atas pertempuran di dekat lokasi PLTN.
Penyelesaian nyata dari perselisihan mengenai apakah inspektur melakukan perjalanan melalui Ukraina atau Rusia datang ketika seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan pasukan Ukraina telah menghentikan kemajuan Rusia.
“Anda melihat kurangnya kemajuan total dan menyeluruh oleh Rusia di medan perang,” ujar pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Baca Juga
Menurut kantor Presiden Prancis Emmanuel Macron, Putin telah "mempertimbangkan kembali" permintaannya agar Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melakukan perjalanan melalui Rusia ke situs nuklir Zaporizhzhia.
Kepala pengawas nuklir PBB, Rafael Grossi menyambut pernyataan baru-baru ini yang menunjukkan bahwa baik Ukraina dan Rusia mendukung tujuan IAEA mengirim misi ke PLTN tersebut.
Sementara itu, Sekjen PBB Antonio Guterres mendesak pasukan Moskow yang menduduki Zaporizhzhia untuk tidak memutuskan fasilitas dari jaringan listrik dan berpotensi memotong pasokan ke jutaan warga Ukraina.
Gejolak dalam pertempuran di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir yang dikendalikan Rusia telah meningkatkan momok bencana yang lebih buruk daripada di Chernobyl.
Kremlin mengatakan Putin dan Macron sepakat IAEA harus melakukan inspeksi “sesegera mungkin” untuk “menilai situasi sebenarnya di lapangan.”
“Putin juga menekankan penembakan sistematis oleh militer Ukraina di wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia menciptakan bahaya bencana skala besar,” ungkap pernyataan Kremlin.
Peringatan itu datang hanya sehari setelah pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan dan Guterres, bertemu di kota Lviv, Ukraina barat, membunyikan alarm atas pertempuran itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak PBB mengamankan situs tersebut.
“Musim panas ini mungkin tercatat dalam sejarah berbagai negara Eropa sebagai salah satu yang paling tragis sepanjang masa,” ujar Zelensky dalam pidato Jumat malamnya.
“Tidak ada instruksi di pembangkit listrik tenaga nuklir mana pun di dunia yang menyediakan prosedur jika negara teroris mengubah pembangkit listrik tenaga nuklir menjadi target,” papar dia.
Selama kunjungannya ke pelabuhan selatan Odessa pada Jumat, sekretaris jenderal PBB mengatakan, “Jelas, listrik dari Zaporizhzhia adalah listrik Ukraina. Prinsip ini harus dihormati sepenuhnya.”
“Tentu saja, energinya harus digunakan oleh rakyat Ukraina,” papar dia kepada AFP dalam komentar terpisah.
Pada Kamis, Moskow mengatakan Kiev sedang mempersiapkan "provokasi" di situs yang akan membuat Rusia "dituduh membuat bencana buatan manusia di PLTN."
Kiev, bagaimanapun, bersikeras Moskow merencanakan provokasi, dan mengatakan pasukan pendudukan Rusia telah memerintahkan sebagian besar staf untuk tinggal di rumah pada Jumat.
Guterres mengunjungi Odessa sebagai bagian dari upaya membuat lebih banyak gandum Ukraina tersedia bagi negara-negara miskin yang berjuang dengan melonjaknya harga pangan, setelah kesepakatan penting dengan Rusia bulan lalu untuk mengizinkan ekspornya.
Kesepakatan itu, satu-satunya kesepakatan yang signifikan antara Rusia dan Ukraina sejak invasi Moskow pada Februari, sejauh ini telah membuat 25 kapal yang membawa sekitar 600.000 ton produk pertanian berangkat dari tiga pelabuhan yang ditunjuk, menurut Kiev.
Guterres diperkirakan akan menuju ke Turki setelah Odessa, mengunjungi Pusat Koordinasi Gabungan, badan yang bertugas mengawasi kesepakatan tersebut.
Kesepakatan gandum telah diadakan, tetapi membawa sedikit kelonggaran di sepanjang garis depan yang luas setelah hampir enam bulan pertempuran antara pasukan Ukraina yang dipasok AS dan militer Rusia.
Amerika Serikat pada Jumat mengumumkan paket senjata baru senilai USD775 juta, termasuk lebih banyak rudal berpemandu presisi untuk sistem Himars yang memungkinkan Ukraina menyerang target Rusia jauh di belakang garis depan.
Alat utama pasukan Moskow adalah rentetan artileri, dan pemboman baru-baru ini di wilayah Donetsk timur yang sebagian dikendalikan proksi Rusia sejak 2014.
Kepala wilayah Ukraina, Pavlo Kyrylenko, mengatakan di media sosial Jumat bahwa serangan Rusia telah menewaskan lima orang dan melukai 10 orang lainnya di tiga permukiman.
Serangan Jumat pagi di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, menewaskan satu orang dan merusak satu sekolah dan bisnis swasta, menurut kepala wilayah itu.
(sya)
tulis komentar anda