3 Dinasti Kuno China dengan Kaisarnya yang Paling Kejam
Sabtu, 20 Agustus 2022 - 05:45 WIB
BEIJING - China dikenal sebagai suatu negara yang memiliki peradaban tertua di dunia. Sejak era Sebelum Masehi, rezim monarki sudah digunakan dalam sistem pemerintahan di China.
Akibatnya pemerintahan terjadi secara turun temurun dan hingga kini tercatat ada 13 dinasti yang sempat memerintah di China.
Di antara dinasti-dinasti tersebut, ada beberapa dinasti yang dikenal memiliki sistem pemerintahan yang kejam bahkan menerapkan hukuman yang tidak masuk akal bagi mereka yang dianggap bersalah.
Berikut merupakan dinasti kuno China yang memerintah secara kejam.
1. Dinasti Ming
Dinasti yang dinilai paling kejam dalam sejarah dinasti kuno China adalah Dinasti Ming. Dinasti ini berkuasa hampir selama tiga abad, sejak 1368 hingga 1644.
Dalam masa itu, dinasti ini dipimpin oleh para kaisar yang dikenal kejam. Adapun kekejaman yang terjadi pada masa kejayaan dinasti ini adalah kekejaman terhadap selir, pekerja, serta hukuman yang tidak manusiawi bagi para pengkritik pemerintahan.
Pada masa pemerintahan Dinasti Ming, tidak ada kehidupan yang menyenangkan bagi para pekerja di pabrik. Mereka dipaksa untuk terus bekerja lebih keras dan lama dari hari ke harinya.
Tidak jarang terdengar kasus kematian pekerja akibat kelelahan. Meskipun begitu, mereka tidak berani untuk melakukan protes kepada kaisar Ming.
Mengingat kaisar jauh akan lebih brutal untuk memberikan hukuman kepada mereka yang melawan dirinya.
Kaisar pertama dari Dinasti Ming yang sekaligus merupakan pendiri dari dinasti ini bernama Kaisar Zhu Yuan Zhang yang juga dikenal sebagai Kaisar Hongwu.
Semasa kepemimpinannya, Hongwu menerapkan hukuman yang keji bagi siapa saja yang mengkritiknya. Baginya seseorang yang berani mengkritik dirinya sudah melakukan pelanggaran yang berat.
Hukuman yang nantinya akan diberikan melebihi hukuman sembilan pemusnahan. Saat itu pernah terjadi pemusnahan terhadap semua kerabat, teman, dan rekand dari ketua menteri yang dituduh berkomplot ingin melawan Hongwu.
Akibat dari peristiwa tersebut ada sekitar 40.000 orang tewas dan beberapa diantara mereka dibunuh dengan cara dikuliti secara hidup-hidup.
Tidak berhenti di situ saja, kulit mereka kemudian dipaku di dinding sebagai tanda peringatan bahwa Kaisar Hongwu tidak akan membiarkan seseorang menentang otoritasnya.
Selanjutnya ada juga kisah dari kekejaman Kaisar Yongle. Cara Yongle menaklukkan pemerintahan dapat dikatakan sebagai suatu cara yang keji.
Untuk mendapatkan kekuasaan, Kaisar Yongle bahkan mengirimkan orang untuk membuat kaisar kedua Dinasti Ming, Jianwen, tewas.
Saat itu cara yang ia lakukan adalah dengan membakar istana kekaisaran yang di dalamnya masih ada Jianwen.
Kekejaman Dinasti ini juga diperlihatkan dari cara memperlakukan selir. Setelah meninggalnya Kaisar Yongle, para selir Kaisar Yongle harus menunjukkan kesetiaan abadi mereka kepada Yongle dengan mengikutinya ke kuburan.
Setelah itu, dibawa ke aula besar dan akhirnya menggantung diri mereka dengan jeratan kain sutra. Meskipun begitu, rupanya cara ini masih dianggap sebagai cara yang beruntung bagi para selir.
Ada kaisar lain dari dinasti ini yang melakukan hal yang lebih kejam terhadap selirnya. Seusai sang Kaisar meninggal, para selir ada yang diharuskan untuk ikut dikubur hidup-hidup dalam makam Kaisar atau ada juga yang dipaksa membakar diri.
Pada tahun 1644 kekuasaan dinasti ini berakhir setelah terjadinya krisis keuangan yang memunculkan masalah kelaparan dan membuat pemerintah kewalahan dalam mengatasi pemberontakan.
2. Dinasti Shang
Dinasti Shang dikenal sebagai peletak dasar peradaban China. Kesuksesan tersebut dilihat dari lamanya dinasti ini berkuasa.
Dinasti Shang berkuasa sejak 1600 SM hingga 1046 SM. Terhitung ada 31 kaisar yang berkuasa selama 17 generasi.
Meskipun berhasil mengembalikan peradaban masyarakat China Kuno yang sempat mundur dari kekuasaan Dinasti Xia, ada kaisar Dinasti Shang yang dikenal sangat kejam.
Uniknya, kisah kekejaman tersebut diduga akibat adanya pengaruh dari selir kesayangan kaisar.
Kekejaman dan kemunduran Dinasti Shang terjadi pada masa kepemimpinan Kaisar Shang Zhou Wang atau yang dikenal sebagai Kaisar Zhou Xin.
Kekejaman dari Zhou Xin tidak luput dari pengaruh selir kesayangannya yang bernama Da Ji. Da Ji mempengaruhi sang Kaisar untuk lebih kejam dalam mengeksekusi orang-orang yang tidak disukainya.
Oleh karena itu, Kaisar kemudian menerapkan beberapa hukuman penyiksaan kepada para tahanan lantaran Da Ji suka mendengarkan jeritan dari orang-orang yang tersiksa secara fisik.
Kisah kekejaman ini bahkan dituliskan dalam novel yang berjudul Da Ji Creation. Di dalam novel tersebut dituliskan beberapa kekejaman yang didalangi Da Ji, di antara kekejaman itu dinilai tidak masuk akal.
Seperti, melemparkan dayang-dayang yang tidak disukai Da Ji dilemparkan ke dalam lubang yang berisi ular berbisa, membelah perut wanita hamil untuk mencari tahu kondisi di dalam perut tersebut guna memuaskan rasa penasaran Da Ji, serta mencungkil hati Menteri Bi Gan hanya untuk menguji kebenaran dari pepatah kuno yang berbunyi “hati orang baik memiliki 7 celah”.
Oleh karena kekejaman tersebut rakyat merasa geram dan menggulingkan kekuasaan Dinasti Shang. Setelah itu, Raja Zhou membakar dirinya sedangkan Da Ji dieksekusi atas saran Jiang Ziya.
3. Dinasti Qin
Dinasti Qin menandai dimulainya era kekaisaran di China, yang memerintah dari tahun 221 SM hingga 206 SM.
Adapun kaisar pertama yang berkuasa dan mendirikan Dinasti Qin adalah Kaisar Qin Shi Huang. Kaisar ini dikenal sebagai kaisar bertangan besi.
Dalam masa pemerintahannya, terjadi legalisme dan banyak praktik penguburan hidup-hidup untuk para Filsuf.
Legalisme merupakan suatu doktrin Dinasti Qin kepada rakyatnya yang melarang semua bentuk filsafat selain yang disetujui kekaisaran.
Adapun hukuman yang akan dikenakan bagi mereka yang melarang adalah hukum mati. Doktrin ini dianggap ingin menentang Konfusianisme.
Akibat dari itu, ada lebih dari 460 filsuf Konfusianisme dikubur hidup-hidup dalam upaya untuk membasmi filosofi yang bertentangan.
Akibatnya pemerintahan terjadi secara turun temurun dan hingga kini tercatat ada 13 dinasti yang sempat memerintah di China.
Di antara dinasti-dinasti tersebut, ada beberapa dinasti yang dikenal memiliki sistem pemerintahan yang kejam bahkan menerapkan hukuman yang tidak masuk akal bagi mereka yang dianggap bersalah.
Berikut merupakan dinasti kuno China yang memerintah secara kejam.
1. Dinasti Ming
Dinasti yang dinilai paling kejam dalam sejarah dinasti kuno China adalah Dinasti Ming. Dinasti ini berkuasa hampir selama tiga abad, sejak 1368 hingga 1644.
Dalam masa itu, dinasti ini dipimpin oleh para kaisar yang dikenal kejam. Adapun kekejaman yang terjadi pada masa kejayaan dinasti ini adalah kekejaman terhadap selir, pekerja, serta hukuman yang tidak manusiawi bagi para pengkritik pemerintahan.
Pada masa pemerintahan Dinasti Ming, tidak ada kehidupan yang menyenangkan bagi para pekerja di pabrik. Mereka dipaksa untuk terus bekerja lebih keras dan lama dari hari ke harinya.
Tidak jarang terdengar kasus kematian pekerja akibat kelelahan. Meskipun begitu, mereka tidak berani untuk melakukan protes kepada kaisar Ming.
Mengingat kaisar jauh akan lebih brutal untuk memberikan hukuman kepada mereka yang melawan dirinya.
Kaisar pertama dari Dinasti Ming yang sekaligus merupakan pendiri dari dinasti ini bernama Kaisar Zhu Yuan Zhang yang juga dikenal sebagai Kaisar Hongwu.
Semasa kepemimpinannya, Hongwu menerapkan hukuman yang keji bagi siapa saja yang mengkritiknya. Baginya seseorang yang berani mengkritik dirinya sudah melakukan pelanggaran yang berat.
Hukuman yang nantinya akan diberikan melebihi hukuman sembilan pemusnahan. Saat itu pernah terjadi pemusnahan terhadap semua kerabat, teman, dan rekand dari ketua menteri yang dituduh berkomplot ingin melawan Hongwu.
Akibat dari peristiwa tersebut ada sekitar 40.000 orang tewas dan beberapa diantara mereka dibunuh dengan cara dikuliti secara hidup-hidup.
Tidak berhenti di situ saja, kulit mereka kemudian dipaku di dinding sebagai tanda peringatan bahwa Kaisar Hongwu tidak akan membiarkan seseorang menentang otoritasnya.
Selanjutnya ada juga kisah dari kekejaman Kaisar Yongle. Cara Yongle menaklukkan pemerintahan dapat dikatakan sebagai suatu cara yang keji.
Untuk mendapatkan kekuasaan, Kaisar Yongle bahkan mengirimkan orang untuk membuat kaisar kedua Dinasti Ming, Jianwen, tewas.
Saat itu cara yang ia lakukan adalah dengan membakar istana kekaisaran yang di dalamnya masih ada Jianwen.
Kekejaman Dinasti ini juga diperlihatkan dari cara memperlakukan selir. Setelah meninggalnya Kaisar Yongle, para selir Kaisar Yongle harus menunjukkan kesetiaan abadi mereka kepada Yongle dengan mengikutinya ke kuburan.
Setelah itu, dibawa ke aula besar dan akhirnya menggantung diri mereka dengan jeratan kain sutra. Meskipun begitu, rupanya cara ini masih dianggap sebagai cara yang beruntung bagi para selir.
Ada kaisar lain dari dinasti ini yang melakukan hal yang lebih kejam terhadap selirnya. Seusai sang Kaisar meninggal, para selir ada yang diharuskan untuk ikut dikubur hidup-hidup dalam makam Kaisar atau ada juga yang dipaksa membakar diri.
Pada tahun 1644 kekuasaan dinasti ini berakhir setelah terjadinya krisis keuangan yang memunculkan masalah kelaparan dan membuat pemerintah kewalahan dalam mengatasi pemberontakan.
2. Dinasti Shang
Dinasti Shang dikenal sebagai peletak dasar peradaban China. Kesuksesan tersebut dilihat dari lamanya dinasti ini berkuasa.
Dinasti Shang berkuasa sejak 1600 SM hingga 1046 SM. Terhitung ada 31 kaisar yang berkuasa selama 17 generasi.
Meskipun berhasil mengembalikan peradaban masyarakat China Kuno yang sempat mundur dari kekuasaan Dinasti Xia, ada kaisar Dinasti Shang yang dikenal sangat kejam.
Uniknya, kisah kekejaman tersebut diduga akibat adanya pengaruh dari selir kesayangan kaisar.
Kekejaman dan kemunduran Dinasti Shang terjadi pada masa kepemimpinan Kaisar Shang Zhou Wang atau yang dikenal sebagai Kaisar Zhou Xin.
Kekejaman dari Zhou Xin tidak luput dari pengaruh selir kesayangannya yang bernama Da Ji. Da Ji mempengaruhi sang Kaisar untuk lebih kejam dalam mengeksekusi orang-orang yang tidak disukainya.
Oleh karena itu, Kaisar kemudian menerapkan beberapa hukuman penyiksaan kepada para tahanan lantaran Da Ji suka mendengarkan jeritan dari orang-orang yang tersiksa secara fisik.
Kisah kekejaman ini bahkan dituliskan dalam novel yang berjudul Da Ji Creation. Di dalam novel tersebut dituliskan beberapa kekejaman yang didalangi Da Ji, di antara kekejaman itu dinilai tidak masuk akal.
Seperti, melemparkan dayang-dayang yang tidak disukai Da Ji dilemparkan ke dalam lubang yang berisi ular berbisa, membelah perut wanita hamil untuk mencari tahu kondisi di dalam perut tersebut guna memuaskan rasa penasaran Da Ji, serta mencungkil hati Menteri Bi Gan hanya untuk menguji kebenaran dari pepatah kuno yang berbunyi “hati orang baik memiliki 7 celah”.
Oleh karena kekejaman tersebut rakyat merasa geram dan menggulingkan kekuasaan Dinasti Shang. Setelah itu, Raja Zhou membakar dirinya sedangkan Da Ji dieksekusi atas saran Jiang Ziya.
3. Dinasti Qin
Dinasti Qin menandai dimulainya era kekaisaran di China, yang memerintah dari tahun 221 SM hingga 206 SM.
Adapun kaisar pertama yang berkuasa dan mendirikan Dinasti Qin adalah Kaisar Qin Shi Huang. Kaisar ini dikenal sebagai kaisar bertangan besi.
Dalam masa pemerintahannya, terjadi legalisme dan banyak praktik penguburan hidup-hidup untuk para Filsuf.
Legalisme merupakan suatu doktrin Dinasti Qin kepada rakyatnya yang melarang semua bentuk filsafat selain yang disetujui kekaisaran.
Adapun hukuman yang akan dikenakan bagi mereka yang melarang adalah hukum mati. Doktrin ini dianggap ingin menentang Konfusianisme.
Akibat dari itu, ada lebih dari 460 filsuf Konfusianisme dikubur hidup-hidup dalam upaya untuk membasmi filosofi yang bertentangan.
(sya)
tulis komentar anda