21 Orang Tewas dalam Ledakan Bom di Masjid Kabul

Kamis, 18 Agustus 2022 - 16:14 WIB
Setidaknya 21 orang tewas dalam ledakan bom di masjid Kabul. Foto/ktar.com
KABUL - Sebuah bom meledak di sebuah masjid di ibu kota Afghanistan , Kabul, saat salat Magrib menewaskan sedikitnya 21 orang, termasuk seorang ulama terkemuka, dan melukai sedikitnya 33 lainnya. Beberapa anak dilaporkan termasuk di antara yang terluka. Hal itu diungkapkan saksi mata dan kepolisian setempat.

Tidak ada klaim tanggung jawab atas serangan pada Rabu malam itu. Ini adalah aksi penyerangan terbaru di negara itu sejak Taliban merebut kekuasaan.

Namun afiliasi lokal kelompok Negara Islam (ISIS) telah meningkatkan serangan yang menargetkan Taliban dan warga sipil sejak pengambilalihan kekuasaan Agustus lalu ketika pasukan Amerika Serikat (AS) dan NATO berada di tahap akhir penarikan mereka dari negara itu. Pekan lalu, para ekstremis itu mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan seorang ulama terkemuka Taliban di pusat keagamaannya di Kabul.



Juru bicara kepala polisi Taliban Kabul, Khalid Zadran, memberikan jumlah korban pemboman di masjid Siddiquiya di lingkungan kota Kher Khanna kepada The Associated Press (AP) untuk. Sedangkan seorang saksi mata mengatakan kepada AP bahwa ledakan itu dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri.

"Ulama yang tewas adalah Mullah Amir Mohammad Kabuli," kata saksi mata, berbicara dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan media seperti dikutip dari AP, Kamis (18/8/2022).



Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengutuk ledakan itu dan bersumpah bahwa pelaku kejahatan semacam itu akan segera diadili dan akan dihukum.

Ada kekhawatiran jumlah korban bisa meningkat lebih lanjut. Pada Kamis pagi, seorang saksi ledakan yang mengaku bernama sebagai Qyaamuddin mengatakan kepada AP bahwa dia yakin sebanyak 25 orang mungkin tewas dalam ledakan itu.

“Saat itu waktu salat magrib, dan saya sedang menghadiri salat dengan yang lain, ketika ledakan terjadi,” ungkap Qyaamuddin.

Sekedar informasi beberapa orang Afghanistan hanya menggunakan satu nama.

Wartawan AP dapat melihat masjid beratap biru dari lereng bukit terdekat. Taliban memarkir truk polisi dan kendaraan lain di masjid, sementara beberapa pria membawa satu peti mati untuk korban serangan.

Sebuah invasi pimpinan AS menggulingkan pemerintah Taliban sebelumnya, karena telah menyembunyikan pemimpin al-Qaida Osama bin Laden di Afghanistan, setelah serangan teroris 11 September 2001 di Amerika Serikat.



Sejak mendapatkan kembali kekuasaan, pemerintahan mantan kelompok pemberontak itu menghadapi krisis ekonomi yang melumpuhkan karena masyarakat internasional, yang tidak mengakui pemerintah Taliban, membekukan dana untuk negara itu.

Pada hari Kamis, Taliban menjadi tuan rumah pertemuan 3.000 tetua suku, ulama dan lainnya di Kandahar, Kantor Berita Bakhtar yang dikelola pemerintah melaporkan. Tidak segera jelas topik apa yang mereka rencanakan untuk dibahas.

Secara terpisah, Taliban mengkonfirmasi pada hari Rabu bahwa mereka telah menangkap dan membunuh Mehdi Mujahid di provinsi Herat barat ketika dia mencoba untuk menyeberangi perbatasan ke Iran.

Mujahid adalah mantan komandan Taliban di distrik Balkhab di utara provinsi Sar-e-Pul, dan satu-satunya anggota komunitas minoritas Syiah Hazara di antara jajaran Taliban.

Mujahid telah berbalik melawan Taliban selama setahun terakhir, setelah menentang keputusan yang dibuat oleh para pemimpin Taliban di Kabul.



(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More