Ulama Taliban Tewas dalam Ledakan di Kabul, ISIS Klaim Bertanggung Jawab

Jum'at, 12 Agustus 2022 - 01:36 WIB
loading...
Ulama Taliban Tewas...
Ulama terkemuka Taliban, Sheikh Rahimullah Haqqani, tewas dalam serangan bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan. Foto/BBC
A A A
KABUL - Seorang ulama terkemuka Taliban , Sheikh Rahimullah Haqqani, tewas dalam serangan bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan, ketika penyerang meledakkan bahan peledak yang disembunyikan di kaki palsu plastik.

"Dengan sangat sedih diberitahu bahwa ulama terhormat (Sheikh Rahimullah Haqqani) telah syahid dalam serangan pengecut oleh musuh," kata juru bicara pemerintahan Taliban, Bilal Karimi, seperti dikutip dari TRT World, Jumat (12/8/2022).

Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Empat sumber Taliban mengatakan penyerang adalah seseorang yang sebelumnya kehilangan kakinya dan menyembunyikan bahan peledak di kaki palsu plastiknya yang baru.

Taliban mengatakan mereka telah memulihkan keamanan sejak mereka mengambil alih ketika pasukan asing mundur dari Afghanistan hampir setahun yang lalu.



Namun, serangan reguler, banyak dari mereka diklaim oleh ISIS, telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Serangan ini sering menargetkan agama dan etnis minoritas serta para pemimpin Taliban.

Haqqani adalah seorang ulama terkemuka Taliban yang selamat dari serangan sebelumnya, termasuk ledakan besar di kota Peshawar, Pakistan utara pada tahun 2020 yang juga diklaim oleh ISIS dan menewaskan sedikitnya tujuh orang.

"Kami sedang menyelidiki siapa orang ini dan siapa yang membawanya ke tempat penting ini untuk memasuki kantor pribadi Sheikh Rahimullah Haqqani," kata seorang pejabat senior Taliban di Kementerian Dalam Negeri.

"Ini adalah kerugian yang sangat besar bagi Imarah Islam Afghanistan," tambah mereka, merujuk pada nama kelompok itu untuk pemerintahannya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9726 seconds (0.1#10.140)