Sesama Kekuatan Nuklir, Moskow Peringatkan AS dan Rusia Bisa Bentrok Langsung

Rabu, 17 Agustus 2022 - 03:10 WIB
Moskow peringatkan perilaku Washington di panggung dunia berisiko membawa AS bentrok militer langsung dengan negara kekuatan nuklir lainnya termasuk Rusia. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Moskow memperingatkan bahwa perilaku Amerika Serikat (AS) di panggung dunia berisiko memicu konflik langsung dengan negara-negara kekuatan nuklir, termasuk Rusia . Peringatan ini disampaikan Kedutaan Rusia di Washington.

“Hari ini, Amerika Serikat terus bertindak tanpa memperhatikan keamanan dan kepentingan negara lain, yang berkontribusi pada peningkatan risiko nuklir,” kata kedutaan dalam sebuah pernyataan di saluran Telegramnya.

“Langkah-langkah [AS] untuk lebih terlibat dalam konfrontasi hibrida dengan Rusia dalam konteks krisis Ukraina penuh dengan eskalasi yang tidak terduga dan bentrokan militer langsung dengan kekuatan nuklir," lanjut pernyataan tersebut, seperti dikutip Russia Today, Rabu (17/8/2022).

Kedutaan Rusia mencatat bahwa Washington baru-baru ini menarik diri dari dua perjanjian pengendalian senjata utama, Perjanjian Pasukan Nuklir Jarak Menengah 1987, yang melarang kelas-kelas tertentu dari rudal darat, dan Perjanjian tentang Open Skies 1992, yang memungkinkan penerbangan pengawasan di atas wilayah masing-masing.





"Kedutaan mendesak AS untuk melihat lebih dekat pada kebijakan nuklirnya sendiri daripada membuat tuduhan tidak berdasar terhadap negara-negara yang pandangan dunianya tidak sesuai dengan pandangan Amerika," imbuh pernyataan Kedutaan Rusia.

“Negara kami dengan setia memenuhi kewajibannya sebagai negara senjata nuklir dan melakukan segala upaya untuk mengurangi risiko nuklir.”

Pernyataan itu muncul setelah AS menuduh Moskow menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina selatan sebagai perlindungan bagi tentaranya.

PLTN terbesar di Eropa itu direbut oleh pasukan Rusia selama tahap awal operasi militer Moskow di Ukraina, yang diluncurkan pada akhir Februari. Itu terus beroperasi dengan personel Ukraina di bawah kendali Rusia.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyebut tindakan Rusia di fasilitas itu sebagai “puncak tidak bertanggung jawab.”

Rusia dan Ukraina, sementara itu, telah saling menuduh menembaki PLTN tersebut. Menurut Moskow, tembakan artileri oleh pasukan Ukraina menyebabkan beberapa kebakaran dan pemadaman listrik sebagian bulan ini.

Rusia memprakarsai pertemuan Dewan Keamanan PBB pekan lalu mengenai situasi di sekitar PLTN Zaporizhzhia. Utusan Rusia Vassily Nebenzia mengatakan bahwa Moskow mendukung Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk memeriksa fasilitas itu secepat mungkin.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More