Kisah Pilu Maryam, Dituduh Menipu Suami karena Tak Berdarah di Malam Pertama
Jum'at, 12 Agustus 2022 - 09:22 WIB
Ketika Neda adalah seorang siswi berusia 17 tahun di Teheran, dia kehilangan keperawanan di tangan pacarnya.
"Saya panik. Saya takut apa yang akan terjadi jika keluarga saya tahu."
Jadi, Neda memutuskan untuk memperbaiki selaput daranya.
Secara teknis, prosedur ini tidak ilegal--tetapi memiliki implikasi sosial yang berbahaya, sehingga tidak ada rumah sakit yang setuju untuk melakukannya.
Jadi Neda menemukan klinik swasta yang akan melakukannya secara rahasia--dengan harga yang mahal.
"Saya menghabiskan semua tabungan saya. Saya menjual laptop, ponsel, dan perhiasan emas saya," katanya.
Dia harus menandatangani dokumen untuk bertanggung jawab penuh jika terjadi kesalahan.
Seorang bidan kemudian melanjutkan prosedurnya. Butuh waktu sekitar 40 menit.
Tapi Neda membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk pulih.
"Saya sangat kesakitan. Saya tidak bisa menggerakkan kaki saya," kenangnya.
"Saya panik. Saya takut apa yang akan terjadi jika keluarga saya tahu."
Jadi, Neda memutuskan untuk memperbaiki selaput daranya.
Secara teknis, prosedur ini tidak ilegal--tetapi memiliki implikasi sosial yang berbahaya, sehingga tidak ada rumah sakit yang setuju untuk melakukannya.
Jadi Neda menemukan klinik swasta yang akan melakukannya secara rahasia--dengan harga yang mahal.
"Saya menghabiskan semua tabungan saya. Saya menjual laptop, ponsel, dan perhiasan emas saya," katanya.
Dia harus menandatangani dokumen untuk bertanggung jawab penuh jika terjadi kesalahan.
Seorang bidan kemudian melanjutkan prosedurnya. Butuh waktu sekitar 40 menit.
Tapi Neda membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk pulih.
"Saya sangat kesakitan. Saya tidak bisa menggerakkan kaki saya," kenangnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda