Pria Bersenjata Dekati Kantor FBI, Baku Tembak Pecah dengan Polisi
Jum'at, 12 Agustus 2022 - 00:06 WIB
CINCINNATI - Seorang pria bersenjata mendekati area pemeriksaan pengunjung di kantor FBI Cincinnati, Amerika Serikat (AS) dan terlibat bakutembak dengan polisi.
Petugas Patroli Jalan Raya Negara Bagian Ohio dilaporkan terlibat baku tembak pada Kamis (11/8/2022) pagi waktu setempat dengan seorang pria yang mencoba masuk ke gedung FBI di Cincinnati, Ohio.
Media setempat melaporkan, Northbound Interstate 71 ditutup setelah tersangka pergi dari tempat kejadian dan dilaporkan mulai menembaki polisi dari ladang jagung. Negosiator FBI juga telah tiba di tempat kejadian.
Pejabat FBI di Kantor Lapangan Cincinnati mengkonfirmasi kepada media lokal bahwa situasi dimulai setelah seorang pria bersenjata muncul di kantor biro investigasi federal itu dan diduga membuat ancaman.
Tersangka digambarkan sebagai pria kulit putih di atas pemindai lalu lintas polisi.
“Percikan darah di celana pendeknya. Area paha kanan,” kata seorang petugas di helikopter polisi melalui radio.
"Sebagian dari kaca depan ditembak...Tersangka berlutut, memegang senapan," sambungnya.
"Turunkan senapan untuk saat ini. Dia berlutut,” tambah petugas itu sekitar 15 menit kemudian seperti dikutip dari Washington Examiner,Jumat (12/8/2022).
Penguncian telah diberlakukan untuk semua bangunan dalam radius 1 mil dari lokasi tersangka pada Kamis pagi.
Insiden itu terjadi setelah FBI melakukan penggeledahan berdasarkan surat perintah di kediaman mantan Presiden Donald Trump di Mar-a-Lago pada Senin lalu.
Departemen Kehakiman dan FBI tetap bungkam tentang tujuan serangan itu, tetapi banyak outlet berita melaporkan penggeledahan itu terkait dengan kotak-kotak bahan yang dibawa Trump kembali ke resor Florida setelah meninggalkan Kantor Oval Gedung Putih pada Januari 2021.
Trump menyebut serangan itu sebagai serangan mendadak dan politis.
"Dan sementara itu Negara kita akan NERAKA!" kata Trump dalam sebuah postingan di platform sosial media miliknya, Truth, pada hari Rabu.
Direktur FBI Christopher Wray mengecam ancaman online yang dilakukan terhadap agen FBI setelah penggerebekan Mar-a-Lago pada hari Rabu, menyebut mereka "menyedihkan dan berbahaya."
"Saya selalu khawatir tentang ancaman terhadap penegakan hukum," kata Wray saat konferensi pers di kantor lapangan FBI di Omaha, Nebraska.
“Kekerasan terhadap penegakan hukum bukanlah jawabannya, tidak peduli dengan siapa Anda marah,” imbuhnya.
Lihat Juga: Eks Menhan Israel Yoav Gallant akan Pergi ke AS Meski Ada Surat Perintah Penangkapan ICC
Petugas Patroli Jalan Raya Negara Bagian Ohio dilaporkan terlibat baku tembak pada Kamis (11/8/2022) pagi waktu setempat dengan seorang pria yang mencoba masuk ke gedung FBI di Cincinnati, Ohio.
Media setempat melaporkan, Northbound Interstate 71 ditutup setelah tersangka pergi dari tempat kejadian dan dilaporkan mulai menembaki polisi dari ladang jagung. Negosiator FBI juga telah tiba di tempat kejadian.
Pejabat FBI di Kantor Lapangan Cincinnati mengkonfirmasi kepada media lokal bahwa situasi dimulai setelah seorang pria bersenjata muncul di kantor biro investigasi federal itu dan diduga membuat ancaman.
Tersangka digambarkan sebagai pria kulit putih di atas pemindai lalu lintas polisi.
“Percikan darah di celana pendeknya. Area paha kanan,” kata seorang petugas di helikopter polisi melalui radio.
"Sebagian dari kaca depan ditembak...Tersangka berlutut, memegang senapan," sambungnya.
"Turunkan senapan untuk saat ini. Dia berlutut,” tambah petugas itu sekitar 15 menit kemudian seperti dikutip dari Washington Examiner,Jumat (12/8/2022).
Penguncian telah diberlakukan untuk semua bangunan dalam radius 1 mil dari lokasi tersangka pada Kamis pagi.
Insiden itu terjadi setelah FBI melakukan penggeledahan berdasarkan surat perintah di kediaman mantan Presiden Donald Trump di Mar-a-Lago pada Senin lalu.
Departemen Kehakiman dan FBI tetap bungkam tentang tujuan serangan itu, tetapi banyak outlet berita melaporkan penggeledahan itu terkait dengan kotak-kotak bahan yang dibawa Trump kembali ke resor Florida setelah meninggalkan Kantor Oval Gedung Putih pada Januari 2021.
Trump menyebut serangan itu sebagai serangan mendadak dan politis.
"Dan sementara itu Negara kita akan NERAKA!" kata Trump dalam sebuah postingan di platform sosial media miliknya, Truth, pada hari Rabu.
Direktur FBI Christopher Wray mengecam ancaman online yang dilakukan terhadap agen FBI setelah penggerebekan Mar-a-Lago pada hari Rabu, menyebut mereka "menyedihkan dan berbahaya."
"Saya selalu khawatir tentang ancaman terhadap penegakan hukum," kata Wray saat konferensi pers di kantor lapangan FBI di Omaha, Nebraska.
“Kekerasan terhadap penegakan hukum bukanlah jawabannya, tidak peduli dengan siapa Anda marah,” imbuhnya.
Lihat Juga: Eks Menhan Israel Yoav Gallant akan Pergi ke AS Meski Ada Surat Perintah Penangkapan ICC
(ian)
tulis komentar anda