Netanyahu: Israel Bunuh 5 Anak Palestina Itu Bohong, Roket Jihad Islam Pembunuhnya
Senin, 08 Agustus 2022 - 08:58 WIB
Dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Fox News Digital pada hari Jumat, Gilad Erdan, duta besar Israel untuk PBB, mencatat bahwa misi itu dilakukan pada hari Jumat karena upaya serangan terhadap warga sipil Israel oleh Jihad Islam Palestina.
"Israel dipaksa untuk memulai operasi militer dengan serangan bedah untuk menggagalkan serangan roket mereka dari Gaza," kata diplomat Israel tersebut.
“Jihad Islam Palestina adalah proksi teror radikal dari rezim Ayatollah di Iran dan tujuan yang dinyatakan dengan jelas adalah penghancuran negara Israel,” lanjut Erdan.
Erdan meminta komunitas internasional dan PBB untuk berhenti membuat perbandingan amoral palsu antara demokrasi yang taat hukum dan organisasi teror radikal dan untuk mendukung hak Israel untuk membela warganya.
Militan Jihad Islam telah menembakkan ratusan roket ke Israel sejak Jumat, dengan beberapa menargetkan Yerusalem.
Netanyahu mengatakan pada hari Minggu bahwa dia yakin konflik saat ini bukan hanya pertempuran fisik, tetapi juga pertempuran moral dan politik serta pertempuran hubungan masyarakat (humas).
Dia kemudian menunjuk pada apa yang dia sebut perbedaan antara Israel dan gerakan Jihad Islam Palestina. "Mereka menembaki warga sipil sambil bersembunyi di belakang warga sipil, sementara Israel mencoba menargetkan teroris sambil menghindari sebanyak mungkin korban sipil," katanya.
"Itulah perbedaan antara masyarakat bebas, demokrasi, dan para pembunuh teroris yang mengikuti ideologi radikal ini," lanjut Netanyahu, yang dilansir Senin (8/8/2022).
Konflik tiga hari tersebut berakhir dengan kesepakatan gencatan senjata antara kedua pihak. Selama konflik tersebut, 41 tewas di pihak Palestina. Sedangkan di pihak Israel tanpa korban jiwa.
"Israel dipaksa untuk memulai operasi militer dengan serangan bedah untuk menggagalkan serangan roket mereka dari Gaza," kata diplomat Israel tersebut.
“Jihad Islam Palestina adalah proksi teror radikal dari rezim Ayatollah di Iran dan tujuan yang dinyatakan dengan jelas adalah penghancuran negara Israel,” lanjut Erdan.
Erdan meminta komunitas internasional dan PBB untuk berhenti membuat perbandingan amoral palsu antara demokrasi yang taat hukum dan organisasi teror radikal dan untuk mendukung hak Israel untuk membela warganya.
Militan Jihad Islam telah menembakkan ratusan roket ke Israel sejak Jumat, dengan beberapa menargetkan Yerusalem.
Netanyahu mengatakan pada hari Minggu bahwa dia yakin konflik saat ini bukan hanya pertempuran fisik, tetapi juga pertempuran moral dan politik serta pertempuran hubungan masyarakat (humas).
Dia kemudian menunjuk pada apa yang dia sebut perbedaan antara Israel dan gerakan Jihad Islam Palestina. "Mereka menembaki warga sipil sambil bersembunyi di belakang warga sipil, sementara Israel mencoba menargetkan teroris sambil menghindari sebanyak mungkin korban sipil," katanya.
"Itulah perbedaan antara masyarakat bebas, demokrasi, dan para pembunuh teroris yang mengikuti ideologi radikal ini," lanjut Netanyahu, yang dilansir Senin (8/8/2022).
Konflik tiga hari tersebut berakhir dengan kesepakatan gencatan senjata antara kedua pihak. Selama konflik tersebut, 41 tewas di pihak Palestina. Sedangkan di pihak Israel tanpa korban jiwa.
(min)
tulis komentar anda