Rusia Habisi Pejuang yang Dilatih Pasukan Khusus AS di Suriah
Minggu, 07 Agustus 2022 - 05:15 WIB
MOSKOW - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengumumkan angkatan udaranya telah "melenyapkan" sekelompok pejuang oposisi yang dilatih Amerika Serikat (AS) di Suriah pada 4 Agustus 2022.
"Pada 4 Agustus, setelah operasi pengintaian rutin, pejuang Rusia menyingkirkan sekelompok militan dari kelompok teroris Brigade Martir, yang bersembunyi di tempat penampungan yang dilengkapi di padang pasir,” ungkap pernyataan Kemhan Rusia, dilansir Memo.
Kemhan Rusia menambahkan, “Kelompok militan ini berbasis di wilayah timur Tanf dan anggotanya dipasok dan dilatih oleh para pelatih dari Pasukan Khusus Angkatan Darat AS."
Kementerian Pertahanan Rusia mencatat para militan ini telah melakukan aksi teroris dan membunuh warga sipil di daerah Badia.
Rusia telah membantu sekutunya, Presiden Suriah Bashar Al-Assad, untuk mengubah gelombang perang saudara yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade dalam menghadapi pemberontak.
Para pemberontak Suriah itu beberapa di antaranya didukung AS atau Turki.
Maret lalu, intelijen asing Rusia mengkonfirmasi pangkalan Al-Tanf yang dikuasai AS di Suriah telah menjadi tempat persiapan teroris untuk dikerahkan ke Donbass.
Pertempuran masih sengit di Ukraina. Pasukan Rusia telah menguasai sebagian besar wilayah Donbass.
"Pada 4 Agustus, setelah operasi pengintaian rutin, pejuang Rusia menyingkirkan sekelompok militan dari kelompok teroris Brigade Martir, yang bersembunyi di tempat penampungan yang dilengkapi di padang pasir,” ungkap pernyataan Kemhan Rusia, dilansir Memo.
Kemhan Rusia menambahkan, “Kelompok militan ini berbasis di wilayah timur Tanf dan anggotanya dipasok dan dilatih oleh para pelatih dari Pasukan Khusus Angkatan Darat AS."
Kementerian Pertahanan Rusia mencatat para militan ini telah melakukan aksi teroris dan membunuh warga sipil di daerah Badia.
Rusia telah membantu sekutunya, Presiden Suriah Bashar Al-Assad, untuk mengubah gelombang perang saudara yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade dalam menghadapi pemberontak.
Para pemberontak Suriah itu beberapa di antaranya didukung AS atau Turki.
Maret lalu, intelijen asing Rusia mengkonfirmasi pangkalan Al-Tanf yang dikuasai AS di Suriah telah menjadi tempat persiapan teroris untuk dikerahkan ke Donbass.
Pertempuran masih sengit di Ukraina. Pasukan Rusia telah menguasai sebagian besar wilayah Donbass.
(sya)
tulis komentar anda