Rezim Putin Dituding Buru Jurnalis Demi Muluskan Penjajahan di Ukraina
Rabu, 27 Juli 2022 - 12:47 WIB
JAKARTA - Rezim Presiden Rusia Vladimir Putin dituding mulai menjalankan represi secara terstruktur terhadap jurnalis Ukraina demi memuluskan penjajahan berkedok operasi militer khusus yang mereka lakukan sejak Februasi 2022.
Represi terstruktur ini dimulai pada 19 Juli 2022 ketika jurnalis Ukraina Dmitriy Gordon dan Yevgeny Kiselev dimasukkan ke dalam daftar buronan kriminal di Rusia.
Alasan di balik keputusan ini adalah sikap anti-Putin dari para penulis ini dan kritik mereka terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
Kedua jurnalis Ukraina tersebut diburu rezim Kremlin tidak hanya di Rusia karena mereka dapat ditahan di negara ketiga mana pun yang memiliki sikap pro-Rusia atau pun negara netral seperti halnya Indonesia.
"Rusia harus selidiki keterlibatan serdadu mereka dalam pembunuhan wartawan di Ukraina, serta membebaskan wartawan yang ditangkap. Pemerintah Indonesia, sebagai negara yang menjunjung kebebasan pers, perlu bersuara, dan menuntut Moskow diselidiki terlibat berbagai pembunuhan dan penangkapan wartawan wartawan di Ukraina," tutur Andreas Harsono, salah seorang pendiri Aliansi Jurnalis Independen di Indonesia, Sabtu (23/7/2022).
Strategi Federasi Rusia serupa dengan cara yang dilakukan Uni Soviet untuk mempertahankan seluruh pengikut geopolitik dengan imbalan posisi pro-Soviet.
Dalam hal ini Putin mencoba membentuk blok negara-negara geopolitik pro-Rusia untuk mengimbangi posisi anti-Rusia Barat.
Represi terstruktur ini dimulai pada 19 Juli 2022 ketika jurnalis Ukraina Dmitriy Gordon dan Yevgeny Kiselev dimasukkan ke dalam daftar buronan kriminal di Rusia.
Alasan di balik keputusan ini adalah sikap anti-Putin dari para penulis ini dan kritik mereka terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
Kedua jurnalis Ukraina tersebut diburu rezim Kremlin tidak hanya di Rusia karena mereka dapat ditahan di negara ketiga mana pun yang memiliki sikap pro-Rusia atau pun negara netral seperti halnya Indonesia.
"Rusia harus selidiki keterlibatan serdadu mereka dalam pembunuhan wartawan di Ukraina, serta membebaskan wartawan yang ditangkap. Pemerintah Indonesia, sebagai negara yang menjunjung kebebasan pers, perlu bersuara, dan menuntut Moskow diselidiki terlibat berbagai pembunuhan dan penangkapan wartawan wartawan di Ukraina," tutur Andreas Harsono, salah seorang pendiri Aliansi Jurnalis Independen di Indonesia, Sabtu (23/7/2022).
Strategi Federasi Rusia serupa dengan cara yang dilakukan Uni Soviet untuk mempertahankan seluruh pengikut geopolitik dengan imbalan posisi pro-Soviet.
Dalam hal ini Putin mencoba membentuk blok negara-negara geopolitik pro-Rusia untuk mengimbangi posisi anti-Rusia Barat.
tulis komentar anda