Ratusan Pengacara Palestina Turun ke Jalan, Demo Presiden Abbas
Selasa, 26 Juli 2022 - 01:27 WIB
Abbas terpilih sebagai presiden Palestina pada 2005, setelah kematian pemimpin ikonik Yasser Arafat. Hamas, saingan berat gerakan Fatah sekuler Abbas, meraih kemenangan dalam pemilihan legislatif Palestina 2006.
Kejatuhan dari pemungutan suara itu membantu memicu perpecahan dalam pemerintahan Palestina, dengan Fatah mempertahankan kendali atas Tepi Barat yang diduduki Israel dan Hamas yang menjalankan Gaza sejak 2007.
Menurut perkiraan para ahli hukum Palestina, Abbas telah mengeluarkan sekitar 400 dekrit presiden saat menjabat. Dia secara resmi membubarkan PLC pada tahun 2018 dan bergerak untuk mengadakan pemilihan baru telah menghadapi tekanan balik.
Abbas telah menetapkan tanggal pemilihan presiden dan legislatif yang akan diadakan tahun lalu di seluruh wilayah Palestina, dengan partisipasi Hamas, tetapi membatalkan pemungutan suara dengan alasan penolakan Israel untuk mengizinkan pemungutan suara di Yerusalem timur yang dicaplok.
Demonstrasi publik terhadap Abbas dan PA telah meningkat di Tepi Barat, terutama setelah kematian aktivis Palestina dan kritikus Abbas Nizar Banat tahun lalu. Jaksa tinggi Palestina menuduh 14 anggota pasukan keamanan memukuli Banat sampai mati.
Kejatuhan dari pemungutan suara itu membantu memicu perpecahan dalam pemerintahan Palestina, dengan Fatah mempertahankan kendali atas Tepi Barat yang diduduki Israel dan Hamas yang menjalankan Gaza sejak 2007.
Menurut perkiraan para ahli hukum Palestina, Abbas telah mengeluarkan sekitar 400 dekrit presiden saat menjabat. Dia secara resmi membubarkan PLC pada tahun 2018 dan bergerak untuk mengadakan pemilihan baru telah menghadapi tekanan balik.
Abbas telah menetapkan tanggal pemilihan presiden dan legislatif yang akan diadakan tahun lalu di seluruh wilayah Palestina, dengan partisipasi Hamas, tetapi membatalkan pemungutan suara dengan alasan penolakan Israel untuk mengizinkan pemungutan suara di Yerusalem timur yang dicaplok.
Demonstrasi publik terhadap Abbas dan PA telah meningkat di Tepi Barat, terutama setelah kematian aktivis Palestina dan kritikus Abbas Nizar Banat tahun lalu. Jaksa tinggi Palestina menuduh 14 anggota pasukan keamanan memukuli Banat sampai mati.
(esn)
tulis komentar anda