Mahathir Dukung Kandidat Baru Perdana Menteri Malaysia
Minggu, 28 Juni 2020 - 06:01 WIB
KUALA LUMPUR - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad memberikan dukungan pada Kepala Menteri Negara Bagian Sabah Shafie Apdal sebagai kandidat PM.
Mahathir menyatakan para pendukung dan aliansinya sepakat dalam rapat pada Kamis (25/6) untuk mencalonkan Shafie Apdal sebagai PM selanjutnya.
Shafie Apdal merupakan beberapa pemimpin yang menentang pemerintahan Najib Razak yang dikalahkan Mahathir pada pemilu 2018.
“Saya sepenuhnya mendukung proposal ini. Hal penting ialah kita memiliki sikap solid agar rakyat tahu posisi kami,” ujar Mahathir.
Pemilu nasional Malaysia akan digelar pada September 2023 tapi ada spekulasi pemilu dipercepat.
Rapat pada Kamis (25/6) juga sepakat mengusulkan mantan deputi Mahathir, Anwar Ibrahim dan putranya Mukhriz Mahathir sebagai deputi PM.
Oposisi Malaysia berupaya mengajukan kandidat yang kredibel untuk menantang pemerintahan PM Muhyiddin Yassin tapi tak dapat memutuskan antara Mahathir atau Anwar.
Muhyiddin secara tak terduga menjadi PM pada Maret setelah konflik politik sepekan yang dipicu pengunduran diri mengejutkan oleh Mahathir.
Mahathir mendorong voting mosi tidak percaya di parlemen untuk menentang kepemimpinan Muhyiddin. (Lihat Infografis: Wahai Para Penggemar Jamur Enoki, Waspadalah....!!)
Mahathir juga berupaya menggulingkannya karena membawa kembali Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang terlilit skandal korupsi hingga ditolak pemilih pada pemilu dua tahun silam. (Lihat Video: Dua Klub Inggris Tempati Tahta Klub Sepakbola Terkaya Dunia, Ini Analisa Pengamat)
Mahathir menyatakan para pendukung dan aliansinya sepakat dalam rapat pada Kamis (25/6) untuk mencalonkan Shafie Apdal sebagai PM selanjutnya.
Shafie Apdal merupakan beberapa pemimpin yang menentang pemerintahan Najib Razak yang dikalahkan Mahathir pada pemilu 2018.
“Saya sepenuhnya mendukung proposal ini. Hal penting ialah kita memiliki sikap solid agar rakyat tahu posisi kami,” ujar Mahathir.
Pemilu nasional Malaysia akan digelar pada September 2023 tapi ada spekulasi pemilu dipercepat.
Rapat pada Kamis (25/6) juga sepakat mengusulkan mantan deputi Mahathir, Anwar Ibrahim dan putranya Mukhriz Mahathir sebagai deputi PM.
Oposisi Malaysia berupaya mengajukan kandidat yang kredibel untuk menantang pemerintahan PM Muhyiddin Yassin tapi tak dapat memutuskan antara Mahathir atau Anwar.
Muhyiddin secara tak terduga menjadi PM pada Maret setelah konflik politik sepekan yang dipicu pengunduran diri mengejutkan oleh Mahathir.
Mahathir mendorong voting mosi tidak percaya di parlemen untuk menentang kepemimpinan Muhyiddin. (Lihat Infografis: Wahai Para Penggemar Jamur Enoki, Waspadalah....!!)
Mahathir juga berupaya menggulingkannya karena membawa kembali Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang terlilit skandal korupsi hingga ditolak pemilih pada pemilu dua tahun silam. (Lihat Video: Dua Klub Inggris Tempati Tahta Klub Sepakbola Terkaya Dunia, Ini Analisa Pengamat)
(sya)
tulis komentar anda