4 Negara dengan Janda Terbanyak di Asia, Dua Diantaranya Peringkat Teratas Dunia
Kamis, 21 Juli 2022 - 17:22 WIB
JAKARTA - Jumlah janda terbanyak yang berada di Asia ini disebabkan oleh angka perceraian yang tinggi. Membangun sebuah keluarga memang harus direncanakan secara matang terutama dalam hal ekonomi.
Karena faktor ekonomi ini yang sering menjadi sebab tingginya tingkat perceraian. Terlebih lagi ketika munculnya pandemi COVID-19 yang berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi negara.
Dilansir dari world population review, tingkat perceraian suatu negara dapat dihitung menggunakan data sensus. Membagi jumlah perceraian pada tahun tertentu dengan total populasi menghasilkan tingkat perceraian kasar. Metrik ini biasanya dinyatakan sebagai angka per 1000 orang. Misalnya, jika 100.000 orang tinggal di suatu negara dan ada 500 perceraian dalam setahun, tingkat perceraian akan menjadi lima perceraian per 1.000 penduduk.
Inilah 4 Negara dengan Janda Terbanyak di Asia :
1. Taiwan
Negara asal Asia Timur ini memiliki angka perceraian yang tinggi yaitu 2.3 dari 1000 pada tahun 2018 lalu. Angka tersebut meningkat pada tahun 2021 yaitu menjadi 2.5 per 1000 orang dengan jumlah penduduk lebih dari 23 juta jiwa.
Peningkatan ini dikarenakan faktor ekonomi yang menurun karena Covid-19 yang juga menurunkan ekonomi penduduk. Sehingga banyak wanita meminta cerai dan memilih menjadi janda.
2. China
Angka perceraian di China memang dikenal selalu naik setiap tahunnya. Tercatat pada tahun 2018 tingkat perceraian di negara ini mencapai angka 3.2 per 1000 orang dengan populasi lebih dari 1 miliar jiwa.
Selain faktor ekonomi, faktor lain seperti urbanisasi juga membuat tingkat perceraian meningkat. Karena angka perceraian di desa jauh lebih kecil daripada di kotanya.
Berkat tingkat pendidikan perempuan yang tinggi juga membuat pria dan wanita memiliki pijakan yang setara. Ketika menghadapi konflik perkawinan, wanita berpendidikan lebih memilih untuk bercerai dan mencari pernikahan kembali daripada membuat kompromi dalam hubungan mereka saat ini di China.
3. Kazakhstan
Negara yang berada di kawasan Asia Tengah ini juga memiliki jumlah janda yang banyak, karena disebabkan oleh tingkat perceraian yang tinggi. Terdapat sekitar 4.6 per 1000 penduduk yang mengalami kasus perceraian dari total populasi lebih dari 19 juta jiwa.
Angka ini merupakan angka tertinggi ke dua pada tahun 2020 sampai 2021. Tingginya kasus perceraian ini disebabkan karena terdapat banyak jenis pernikahan baru namun tak diimbangi dengan ekonomi yang mumpuni.
4. Maladewa
Maladewa yang berkawasan di Asia Selatan ini menjadi negara penyumbang janda terbanyak, tak hanya di Asia namun juga di dunia. Angka perceraian di negara ini mencapai 5.52 per 1000 penduduk dari total populasi lebih dari 500 ribu jiwa.
Tingginya angka perceraian ini disebabkan warga di negara kepulauan ini tidak menyukai hubungan fisik di luar nikah. Meskipun begitu pernikahan dan perceraian juga sangat mudah dilakukan di Maladewa.
Terlebih lagi, pergeseran budaya saat ini sedang terjadi di Maladewa. Dengan perempuan menjadi lebih lebih mampu mengurus diri mereka sendiri secara finansial dan memungkinkan mereka untuk meninggalkan pernikahan yang dianggap gagal.
Karena faktor ekonomi ini yang sering menjadi sebab tingginya tingkat perceraian. Terlebih lagi ketika munculnya pandemi COVID-19 yang berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi negara.
Dilansir dari world population review, tingkat perceraian suatu negara dapat dihitung menggunakan data sensus. Membagi jumlah perceraian pada tahun tertentu dengan total populasi menghasilkan tingkat perceraian kasar. Metrik ini biasanya dinyatakan sebagai angka per 1000 orang. Misalnya, jika 100.000 orang tinggal di suatu negara dan ada 500 perceraian dalam setahun, tingkat perceraian akan menjadi lima perceraian per 1.000 penduduk.
Inilah 4 Negara dengan Janda Terbanyak di Asia :
1. Taiwan
Negara asal Asia Timur ini memiliki angka perceraian yang tinggi yaitu 2.3 dari 1000 pada tahun 2018 lalu. Angka tersebut meningkat pada tahun 2021 yaitu menjadi 2.5 per 1000 orang dengan jumlah penduduk lebih dari 23 juta jiwa.
Peningkatan ini dikarenakan faktor ekonomi yang menurun karena Covid-19 yang juga menurunkan ekonomi penduduk. Sehingga banyak wanita meminta cerai dan memilih menjadi janda.
2. China
Angka perceraian di China memang dikenal selalu naik setiap tahunnya. Tercatat pada tahun 2018 tingkat perceraian di negara ini mencapai angka 3.2 per 1000 orang dengan populasi lebih dari 1 miliar jiwa.
Selain faktor ekonomi, faktor lain seperti urbanisasi juga membuat tingkat perceraian meningkat. Karena angka perceraian di desa jauh lebih kecil daripada di kotanya.
Berkat tingkat pendidikan perempuan yang tinggi juga membuat pria dan wanita memiliki pijakan yang setara. Ketika menghadapi konflik perkawinan, wanita berpendidikan lebih memilih untuk bercerai dan mencari pernikahan kembali daripada membuat kompromi dalam hubungan mereka saat ini di China.
3. Kazakhstan
Negara yang berada di kawasan Asia Tengah ini juga memiliki jumlah janda yang banyak, karena disebabkan oleh tingkat perceraian yang tinggi. Terdapat sekitar 4.6 per 1000 penduduk yang mengalami kasus perceraian dari total populasi lebih dari 19 juta jiwa.
Angka ini merupakan angka tertinggi ke dua pada tahun 2020 sampai 2021. Tingginya kasus perceraian ini disebabkan karena terdapat banyak jenis pernikahan baru namun tak diimbangi dengan ekonomi yang mumpuni.
4. Maladewa
Maladewa yang berkawasan di Asia Selatan ini menjadi negara penyumbang janda terbanyak, tak hanya di Asia namun juga di dunia. Angka perceraian di negara ini mencapai 5.52 per 1000 penduduk dari total populasi lebih dari 500 ribu jiwa.
Tingginya angka perceraian ini disebabkan warga di negara kepulauan ini tidak menyukai hubungan fisik di luar nikah. Meskipun begitu pernikahan dan perceraian juga sangat mudah dilakukan di Maladewa.
Terlebih lagi, pergeseran budaya saat ini sedang terjadi di Maladewa. Dengan perempuan menjadi lebih lebih mampu mengurus diri mereka sendiri secara finansial dan memungkinkan mereka untuk meninggalkan pernikahan yang dianggap gagal.
(ian)
tulis komentar anda