Menteri Muslim Israel Kecam Aksi Bodoh Jurnalis Israel yang Masuk Makkah
Kamis, 21 Juli 2022 - 00:15 WIB
Ditemani seseorang yang tampak seperti pemandu lokal dan yang wajahnya diburamkan untuk mencegah identifikasinya, Tamary merendahkan suaranya saat berbicara ke kamera dalam bahasa Ibrani.
Dia kadang-kadang, beralih ke bahasa Inggris untuk menghindari pengungkapan bahwa dia adalah orang Israel.
"Saya minta maaf (tapi) itu adalah hal yang bodoh untuk dilakukan dan dibanggakan," ujar Menteri Kerjasama Regional Israel, Esawi Freij, yang beragama Islam, kepada penyiar publik, Kan.
"Itu tidak bertanggung jawab dan merusak untuk menyiarkan laporan ini hanya demi rating," papar dia.
Freij mengatakan laporan itu merugikan upaya yang didorong Amerika Serikat (AS) untuk secara bertahap menggerakkan Israel dan Arab Saudi menuju hubungan yang lebih normal, mirip dengan kesepakatan diplomatik 2020 dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Riyadh tidak mengakui Israel, dengan mengatakan pengakuan itu membutuhkan penyelesaian tujuan berdirinya negara Palestina terlebih dahulu.
Tagar Twitter "Seorang Yahudi di Masjidil Haram" menjadi trending setelah laporan itu ditayangkan.
"Teman-teman terkasih di Israel, seorang jurnalis Anda memasuki kota Makkah, suci bagi Islam, dan merekam di sana tanpa malu-malu," ungkap Mohammed Saud, aktivis Saudi pro-Israel di Twitter.
Dia menambahkan, "Kalian memalukan, Channel 13, untuk menyakiti agama Islam seperti itu. Anda kasar."
Media Saudi, yang dikontrol ketat pemerintah, tidak meliput berita tersebut dan para pejabat tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Dia kadang-kadang, beralih ke bahasa Inggris untuk menghindari pengungkapan bahwa dia adalah orang Israel.
"Saya minta maaf (tapi) itu adalah hal yang bodoh untuk dilakukan dan dibanggakan," ujar Menteri Kerjasama Regional Israel, Esawi Freij, yang beragama Islam, kepada penyiar publik, Kan.
"Itu tidak bertanggung jawab dan merusak untuk menyiarkan laporan ini hanya demi rating," papar dia.
Freij mengatakan laporan itu merugikan upaya yang didorong Amerika Serikat (AS) untuk secara bertahap menggerakkan Israel dan Arab Saudi menuju hubungan yang lebih normal, mirip dengan kesepakatan diplomatik 2020 dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Riyadh tidak mengakui Israel, dengan mengatakan pengakuan itu membutuhkan penyelesaian tujuan berdirinya negara Palestina terlebih dahulu.
Tagar Twitter "Seorang Yahudi di Masjidil Haram" menjadi trending setelah laporan itu ditayangkan.
"Teman-teman terkasih di Israel, seorang jurnalis Anda memasuki kota Makkah, suci bagi Islam, dan merekam di sana tanpa malu-malu," ungkap Mohammed Saud, aktivis Saudi pro-Israel di Twitter.
Dia menambahkan, "Kalian memalukan, Channel 13, untuk menyakiti agama Islam seperti itu. Anda kasar."
Media Saudi, yang dikontrol ketat pemerintah, tidak meliput berita tersebut dan para pejabat tidak segera menanggapi permintaan komentar.
tulis komentar anda