Khamenei: NATO Akan Mulai Perang di Crimea Jika Tak Dihentikan Putin

Rabu, 20 Juli 2022 - 19:43 WIB
Untuk bagiannya, Ukraina telah mengisyaratkan bahwa bermaksud untuk bergabung dengan NATO dan bertindak atas perselisihan ini. Di bawah Presiden Pyotr Poroshenko, negara itu menulis tujuannya menjadi anggota NATO ke dalam konstitusinya pada 2019, meskipun Moskow memperingatkan bahwa memiliki pasukan dan senjata aliansi di perbatasannya akan merupakan ancaman keamanan yang tidak dapat diterima.

Dua tahun kemudian, Presiden Vladimir Zelensky menandatangani dekrit yang memerintahkan pemerintahnya untuk mempersiapkan dan menerapkan langkah-langkah untuk memastikan deokupasi dan reintegrasi Crimea.

Ambisi Ukraina untuk bergabung dengan NATO tampaknya telah jatuh di pinggir jalan, dengan Igor Zhovkva, seorang penasihat Zelensky, mengatakan kepada Financial Times bulan lalu bahwa Kiev tidak akan melanjutkan aksesi lebih jauh.

Namun, ambisinya untuk merebut Crimea tetap ada. Zelensky bulan lalu mengumumkan bahwa ia bermaksud untuk "membebaskan" Crimea, dan juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina, Vadim Skibitskiy, menyatakan pada hari Sabtu bahwa pasukannya dapat menggunakan rudal Amerika untuk menyerang semenanjung itu.



Sementara serangan Ukraina di Crimea mendapat dukungan di Barat, mantan presiden Rusia dan wakil ketua Dewan Keamanan Rusia saat ini, Dmitry Medvedev, memperingatkan bahwa serangan semacam itu akan mengakibatkan datangnya "Hari Penghakiman" ke Ukraina.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More