Turki Marah Calon PM Inggris Liz Truss akan Kirim Pengungsi ke Ankara
Selasa, 19 Juli 2022 - 10:19 WIB
ANKARA - Turki mengecam rencana calon Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss mengirim pengungsi ke Ankara dari Inggris.
Saat ini Turki terus menghadapi masalah jutaan pengungsi dan iklim politik serta sosial yang semakin memanas.
Menurut surat kabar Times pada Sabtu, Menteri Luar Negeri Inggris dan calon perdana menteri Konservatif, Liz Truss, bermaksud membuka negosiasi dengan Turki untuk menerima migran dan pengungsi dari Inggris ke Turki jika dia terpilih.
Rencana Truss, yang juga akan berlaku untuk negara tujuan lain, mengikuti program pemerintah Inggris saat ini mengirim migran dan pengungsi ke negara Afrika Rwanda.
Dengan kesepakatan itu, Inggris memberikan 100 juta poundsterling ke Rwanda sebagai imbalan atas kesediaan menampung para pencari suaka.
Program kontroversial itu adalah bagian dari upaya pemerintah Inggris menangani masuknya pengungsi baru-baru ini yang menyeberangi Selat Inggris dengan perahu-perahu kecil, yang berjumlah lebih dari 14.000 orang tahun ini.
Hanya beberapa jam setelah laporan berita itu diterbitkan, Turki menolak tegas rencana Truss.
Saat ini Turki terus menghadapi masalah jutaan pengungsi dan iklim politik serta sosial yang semakin memanas.
Menurut surat kabar Times pada Sabtu, Menteri Luar Negeri Inggris dan calon perdana menteri Konservatif, Liz Truss, bermaksud membuka negosiasi dengan Turki untuk menerima migran dan pengungsi dari Inggris ke Turki jika dia terpilih.
Rencana Truss, yang juga akan berlaku untuk negara tujuan lain, mengikuti program pemerintah Inggris saat ini mengirim migran dan pengungsi ke negara Afrika Rwanda.
Dengan kesepakatan itu, Inggris memberikan 100 juta poundsterling ke Rwanda sebagai imbalan atas kesediaan menampung para pencari suaka.
Program kontroversial itu adalah bagian dari upaya pemerintah Inggris menangani masuknya pengungsi baru-baru ini yang menyeberangi Selat Inggris dengan perahu-perahu kecil, yang berjumlah lebih dari 14.000 orang tahun ini.
Hanya beberapa jam setelah laporan berita itu diterbitkan, Turki menolak tegas rencana Truss.
Lihat Juga :
tulis komentar anda