Biden Usik Pembunuhan Khashoggi, Mohammed bin Salman Balas Bongkar Dosa-dosa AS

Sabtu, 16 Juli 2022 - 08:39 WIB
Presiden AS Joe Biden melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di Jeddah, Jumat (15/7/2022). Biden menyinggung kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi dalam pertemuan itu. Foto/REUTERS
JEDDAH - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengatakan apa yang terjadi dengan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi "disesalkan".

Dia mengatakan hal itu selama pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Jeddah, di mana Biden mengusik kasus pembunuhan jurnalis tersebut.

Seorang pejabat senior Saudi yang hadir mencatat bahwa pertemuan antara Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) dan Presiden Biden dijadwalkan selama satu setengah jam tetapi berlangsung selama tiga jam dan mencakup berbagai masalah.





Pangeran MBS menegaskan kepada Biden bahwa Arab Saudi telah melakukan semua prosedur hukum dalam kasus pembunuhan Khashoggi, mulai dari penyelidikan, persidangan, penjatuhan hukuman, dan implementasi hukuman.

Kerajaan juga telah menerapkan prosedur yang mencegah terjadinya kesalahan seperti itu lagi di masa depan.

Selama pertemuan, Pangeran MBS juga mencatat bahwa insiden seperti itu dapat terjadi di mana saja di dunia, dan menambahkan bahwa pada tahun yang sama wartawan lain terbunuh di tempat lain.

Menurut pejabat tersebut, calon raja Arab Saudi itu lantas membalas membongkar "dosa-dosa" AS dengan mencontohkan salah satunya skandal penjara Abu Ghuraib di Irak.

Selama pertemuannya dengan Biden, Pangeran Mohammed bin Salman juga menyebutkan pembunuhan jurnalis AS-Palestina Shireen Abu Akleh dan bertanya apa yang telah dilakukan AS dan negara-negara lain dalam hal itu.

Pangeran Mohammed mengatakan bahwa semua negara, terutama AS dan Arab Saudi, memiliki nilai-nilai yang mereka miliki bersama dan tidak, namun nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang benar selalu memengaruhi orang-orang di negara lain--terutama pada saat kita melihat hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menurut putra mahkota, upaya untuk memaksakan nilai-nilai ini dengan kekuatan adalah kontraproduktif, seperti yang ditunjukkan di Irak dan Afghanistan, di mana AS belum berhasil.

Di Afghanistan, pasukan AS melakukan serangan drone terhadap keluarga sipil yang tak bersalah pada hari-hari terakhir penarikan pasukan Amerika tahun 2021.

Pejabat senior Saudi tersebut menambahkan bahwa seluruh keluarga yang terbunuh oleh drone AS di Afghanistan pada Agustus 2021 masih menunggu keadilan.

"Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bahwa setiap negara memiliki nilai yang berbeda dan harus dihormati," kata pejabat tersebut menirukan ucapan Pangeran Mohammed bin Salman kepada Biden, seperti dikutip Al Arabiya, Sabtu (16/7/2022).

"Jika kita berasumsi bahwa AS hanya akan berurusan dengan negara-negara yang memiliki 100 persen nilai dan prinsip, maka tidak akan ada negara-negara yang berurusan dengan itu kecuali negara-negara NATO," lanjut pejabat tersebut.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More