Eks Jenderal AS: Rusia Kelelahan, Bisa Dikalahkan Ukraina Tahun Depan
Jum'at, 15 Juli 2022 - 16:02 WIB
Pemerintah Ukraina merilis rekaman awal pekan ini yang menunjukkan keberhasilan serangan misil terhadap depot amunisi Rusia di wilayah Kherson yang diduduki pasukan Moskow. Depot amunisi kedua dilaporkan dihancurkan pada hari Kamis oleh pasukan Ukraina, yang menggunakan sistem roket jarak jauh HIMARS buatan Amerika dalam kedua serangan tersebut.
"Seperti yang telah dilihat seluruh dunia selama seminggu terakhir ini, kami telah mampu menimbulkan kerusakan besar pada sistem pertahanan rudal dan fasilitas penyimpanan amunisi mereka jauh di belakang garis musuh," kata Gubernur Luhansk Serhiy Haidai kepada Newsweek.
Haidai, yang mengawasi daerah yang sering terjadi pertempuran sengit, mengatakan bahwa artileri berat berpemandu jarak jauh telah menempatkan pasukan Rusia dalam "mode panik".
"Ketika kita memiliki jumlah persenjataan yang cukup, kita akan dapat melakukan serangan balik lebih lanjut," ujarnya.
Hodges mengatakan kepada Insider bahwa setiap kali Rusia tidak memiliki keunggulan senjata yang luar biasa, pasukan Ukraina menang setiap saat. "Mempersenjatai pasukan Ukraina dengan senjata yang memungkinkan mereka menyerang artileri, gudang amunisi, dan pos komando Rusia, mengganggu satu hal yang dimiliki Rusia yang menguntungkan mereka," ujarnya.
Ukraina sangat bergantung pada bantuan militer Barat dalam melawan militer Rusia yang lebih besar dan bersenjata lebih baik. AS sendiri telah memberi Ukraina sekitar USD8 miliar bantuan keamanan sejak Presiden Joe Biden menjabat.
"Seperti yang telah dilihat seluruh dunia selama seminggu terakhir ini, kami telah mampu menimbulkan kerusakan besar pada sistem pertahanan rudal dan fasilitas penyimpanan amunisi mereka jauh di belakang garis musuh," kata Gubernur Luhansk Serhiy Haidai kepada Newsweek.
Haidai, yang mengawasi daerah yang sering terjadi pertempuran sengit, mengatakan bahwa artileri berat berpemandu jarak jauh telah menempatkan pasukan Rusia dalam "mode panik".
"Ketika kita memiliki jumlah persenjataan yang cukup, kita akan dapat melakukan serangan balik lebih lanjut," ujarnya.
Hodges mengatakan kepada Insider bahwa setiap kali Rusia tidak memiliki keunggulan senjata yang luar biasa, pasukan Ukraina menang setiap saat. "Mempersenjatai pasukan Ukraina dengan senjata yang memungkinkan mereka menyerang artileri, gudang amunisi, dan pos komando Rusia, mengganggu satu hal yang dimiliki Rusia yang menguntungkan mereka," ujarnya.
Ukraina sangat bergantung pada bantuan militer Barat dalam melawan militer Rusia yang lebih besar dan bersenjata lebih baik. AS sendiri telah memberi Ukraina sekitar USD8 miliar bantuan keamanan sejak Presiden Joe Biden menjabat.
(min)
tulis komentar anda