Separatis Pro Rusia Kembali Tangkap Warga Negara AS

Jum'at, 15 Juli 2022 - 01:16 WIB
Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Murekezi berperang melawan tentara Rusia, dan kecil kemungkinan dia akan diadili sebagai tentara bayaran.

Namun, keluarganya khawatir bahwa Rusia akan menggunakan tuduhan palsu untuk memberinya hukuman penjara yang lama.



Sele Murekezi juga mengungkapkan ketakutannya bahwa warna kulitnya menempatkan saudaranya dalam situasi yang sangat serius.

“Dia seorang pria kulit hitam menambah ketakutan kami, tentu saja. Rasisme bisa berperan,” ujarnya.

“Ketika dia menelepon, dia memberi tahu saya bahwa dia tidak disiksa, tetapi sulit untuk mengetahui dengan pasti karena dia sedang diawasi selama percakapan kami,” imbuhnya.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan lembaga itu telah mengetahui laporan penahanan Murekezi tetapi menolak berkomentar lebih lanjut, dengan alasan "pertimbangan privasi". Keluarga Murekezi mengatakan bahwa mereka setiap hari berhubungan dengan Departemen Luar Negeri AS tentang situasinya.

Murekezi lahir di Rwanda pada tahun 1985 tetapi meninggalkan negara itu bersama keluarganya setelah genosida tahun 1994, beremigrasi ke Minnesota. Dia mulai mengunjungi Ukraina untuk alasan bisnis pada tahun 2017 dan menetap di sana secara permanen pada tahun 2020.

Sebelum pindah ke Ukraina, Murekezi menghabiskan delapan tahun di angkatan udara AS. Menurut keluarganya, dia meninggalkan militer pada tahun 2017 dan mulai berinvestasi dalam saham serta mata uang kripto.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More