Politik Brasil Memanas, Sipir Pendukung Presiden Tembak Mati Politisi Oposisi

Senin, 11 Juli 2022 - 12:20 WIB
Marcelo Aruda, politisi oposisi Brasil ditembak mati oleh sipir federal pendukung Presiden Jair Bolsonaro saat merayakan ulang tahunnya pada Sabtu pekan lalu. Foto/REUTERS/Christian Rizzi
BRASILIA - Situasi politik Brasil mulai memanas menjelang pemilu yang akan berlangsung pada 2 Oktober 2022. Seorang sipir federal pendukung Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro menembak mati pejabat lokal dari Partai Buruh (PT), kubu oposisi sayap kiri.

Pejabat Garda Kota yang juga politisi PT Marcelo Aruda sedang merayakan pesta ulang tahunnya di kota Foz de Iguacu, Negara Bagian Paraná, Brasil selatan, ketika Jorge José da Rocha Guaranho memasuki acara tersebut dan menembaknya pada Sabtu pekan lalu.

Menurut keterangan PT, Aruda yang juga bersenjata, menembak dan membunuh Guaranho.



Kematian dua orang tersebut memberi sinyal buruk menjelang pemilu Oktober mendatang yang banyak diharapkan menjadi terlalu mengerikan di Brasil yang terpolarisasi secara politik.

Kubu sayap kiri mengusung mantan presiden Luiz Inácio Lula da Silva dari PT sebagai kandidat presiden. Sedangkan kandidat petahana Bolsonaro sedang diunggulkan untuk pemilu mendatang.



Menurut laporan polisi sipil negara bagian setempat dan seorang saksi yang berbicara dengan Reuters, Senin (11/7/2022), Guaranho muncul di pesta itu, tanpa diundang. Dia menodongkan senjata ke para hadirin dengan hinaan dan meneriakkan kata-kata untuk mendukung Bolsonaro.

Aluizio Palmar, seorang jurnalis untuk PT, mengatakan kepada Reuters bahwa seorang pria datang dan mulai meneriakkan dukungan untuk Bolsonaro, menyebutnya sebagai "legenda".

Menurut Palmar, pria itu pergi tetapi kembali setelah sekitar 15 atau 20 menit dengan pistol diarahkan ke Aruda.

Aruda, yang mengidentifikasi dirinya sebagai anggota pasukan keamanan, memerintahkannya untuk berhenti.

Menurut pernyataan PT, laporan polisi dan gambar kamera keamanan, kedua pria itu melepaskan tembakan lagi, dan saling membunuh.

“Orang terkasih lainnya meninggal pagi ini, seorang korban intoleransi, kebencian, dan kekerasan politik,” kata presiden nasional PT Gliese Hoffman dalam sebuah pernyataan.

Kantor Bolsonaro tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Di media sosial, Bolsonaro mengulangi posting 2018 “penolakan dukungan bagi mereka yang melakukan kekerasan terhadap lawan".

“Saya mendesak orang-orang seperti ini untuk melanjutkan, beralih sisi dan mendukung [kubu] kiri,” kata Bolsonaro dalam sebuah tweet.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More