Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Akan Mengundurkan Diri

Kamis, 07 Juli 2022 - 17:49 WIB
Pemimpin oposisi itu juga memiliki kata-kata pedas untuk Partai Konservatif.

"Mereka telah berkuasa selama 12 tahun. Kerusakan yang mereka lakukan sangat besar. Dua belas tahun stagnasi ekonomi. Dua belas tahun layanan publik menurun. Dua belas tahun janji kosong," kata Starmer.

"Cukup sudah. Kita tidak perlu mengubah Tory di puncak -- kita membutuhkan perubahan pemerintahan yang tepat. Kita perlu awal yang baru untuk Inggris," imbuhnya menggunakan sebutan untuk Partai Konservatif.

Tiga anggota pemerintah lainnya mengundurkan diri ketika tersiar kabar bahwa Johnson bermaksud mundur, sehingga totalnya menjadi 59.

Caroline Johnson dan Luke Hall, wakil ketua Partai Konservatif, dan Rob Butler, Sekretaris Swasta Parlemen (PPS) di Kantor Luar Negeri, mengumumkan pengunduran diri mereka dalam surat kepada Perdana Menteri.

Sebelumnya, Menetri Irlandia Utara Inggris, Brandon Lewis, menjadi anggota kabinet keempat yang meninggalkan jabatannya. Menteri Pendidikan yang baru diangkat Michelle Donelan kemudian menjadi orang kelima yang mundur dari kabinet.



Sementara Johnson akan mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pemimpin Partai Konservatif, ada kemungkinan dia akan tetap sebagai Perdana Menteri hingga Oktober, ketika partai tersebut bertemu untuk konferensi tahunannya.

Secara konvensional, ketika seorang pemimpin Konservatif mengundurkan diri, dia memberi waktu kepada partai untuk mengadakan kontes kepemimpinan yang menyeluruh.

Tetapi beberapa mengatakan bahwa Johnson harus meninggalkan kantor lebih cepat.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More