Peningkatan Kasus Virus Corona di Eropa Bikin WHO Khawatir
Kamis, 25 Juni 2020 - 23:34 WIB
Kluge mengatakan negara-negara seperti Polandia, Jerman, Spanyol dan Israel dengan cepat merespons wabah berbahaya yang terkait dengan sekolah, tambang batu bara, serta pengaturan produksi makanan, dan mengendalikan mereka melalui intervensi cepat.
Meskipun ada peringatan tentang kebangkitan, dia mengatakan WHO mengantisipasi bahwa situasi akan lebih tenang di sebagian besar negara selama musim panas.
"Tapi kita memang harus bersiap untuk musim gugur, ketika Covid-19 dapat bertemu influenza musiman, pneumonia, penyakit lain juga, karena pada akhirnya virus masih aktif beredar di komunitas kita dan tidak ada pengobatan yang efektif, tidak ada vaksin yang efektif, belum," ujarnya.
Dalam perkembangan terpisah, Jerman dan Prancis menjanjikan dukungan mereka kepada WHO setelah mengadakan pembicaraan dengan direktur jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa.
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan negaranya berencana untuk memberikan dana lebih dari Rp8 triliun dan peralatan untuk lembaga itu pada tahun ini.
Ia menekankan bahwa pandemi global membutuhkan tanggapan terkoordinasi global, menambahkan: "Jawaban nasional yang terisolasi untuk masalah internasional pasti akan gagal."
Sementara Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran, menjanjikan dana langsung untuk WHO sebesar Rp800 miliar dan Rp1,4 triliun lainnya untuk pusat penelitiannya di Lyon.
"Saya benar-benar percaya bahwa dunia membutuhkan, lebih dari sebelumnya, sebuah organisasi multilateral. Saya percaya dunia tidak dapat menyingkirkan mitra," katanya.
Para pemimpin Eropa ingin menunjukkan dukungan publik kepada WHO setelah Amerika Serikat (AS) menyebut badan itu "boneka China" serta mengatakan akan memotong dana dan keluar.(Baca: Sebut Organisasi Boneka China, Trump 'Ceraikan' WHO )
Meskipun ada peringatan tentang kebangkitan, dia mengatakan WHO mengantisipasi bahwa situasi akan lebih tenang di sebagian besar negara selama musim panas.
"Tapi kita memang harus bersiap untuk musim gugur, ketika Covid-19 dapat bertemu influenza musiman, pneumonia, penyakit lain juga, karena pada akhirnya virus masih aktif beredar di komunitas kita dan tidak ada pengobatan yang efektif, tidak ada vaksin yang efektif, belum," ujarnya.
Dalam perkembangan terpisah, Jerman dan Prancis menjanjikan dukungan mereka kepada WHO setelah mengadakan pembicaraan dengan direktur jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa.
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan negaranya berencana untuk memberikan dana lebih dari Rp8 triliun dan peralatan untuk lembaga itu pada tahun ini.
Ia menekankan bahwa pandemi global membutuhkan tanggapan terkoordinasi global, menambahkan: "Jawaban nasional yang terisolasi untuk masalah internasional pasti akan gagal."
Sementara Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran, menjanjikan dana langsung untuk WHO sebesar Rp800 miliar dan Rp1,4 triliun lainnya untuk pusat penelitiannya di Lyon.
"Saya benar-benar percaya bahwa dunia membutuhkan, lebih dari sebelumnya, sebuah organisasi multilateral. Saya percaya dunia tidak dapat menyingkirkan mitra," katanya.
Para pemimpin Eropa ingin menunjukkan dukungan publik kepada WHO setelah Amerika Serikat (AS) menyebut badan itu "boneka China" serta mengatakan akan memotong dana dan keluar.(Baca: Sebut Organisasi Boneka China, Trump 'Ceraikan' WHO )
(ber)
tulis komentar anda