Pertama Kali, Turki Sukses Uji Rudal Canggih dari Peluncur Mobile
Selasa, 05 Juli 2022 - 10:38 WIB
ANKARA - Turki berhasil menguji coba rudal anti-kapal canggih dari peluncur mobile untuk pertama kalinya. Kementerian Pertahanan mengatakan misil yang diuji coba merupakan buatan dalam negeri.
Tes rudal anti-kapal bernama Atmaca itu berlangsung akhir pekan lalu, namun baru diumumkan Kementerian Pertahanan kemarin.
Video yang dibagikan Kementerian Pertahanan menunjukkan Atmaca berhasil menghantam target di Laut Hitam setelah ditembakkan dari darat dalam uji coba dengan peluncur mobile untuk pertama kalinya.
Rudal anti-kapal jarak jauh Atmaca dikembangkan oleh kontraktor pertahanan terkemuka Roketsan.
Mengutip laporan Daily Sabah, Selasa (5/7/2022), Atmaca merupakan rudal anti-kapal serangan presisi tinggi, jarak jauh, surface-to-surface, presisi yang dapat diintegrasikan dengan kapal patroli, fregat, dan korvet.
Inventaris Angkatan Laut Turki—negara yang telah berganti nama menjadi Turkiye—saat ini memiliki rudal anti-kapal Harpoon buatan Amerika Serikat (AS). Senjata itu akan digantikan oleh rudal Atmaca yang memiliki fitur unggulan tambahan.
Atmaca menawarkan jangkauan lebih dari 200 kilometer (124 mil), menimbulkan ancaman bagi target jauh di luar jangkauan visual.
Senjata itu juga menyediakan pembaruan target, serangan ulang, dan kemampuan membatalkan misi melalui tautan data modern.
Pengembangan rudal anti-kapal dimulai pada 2009 dan kesepakatan untuk produksi massal ditandatangani antara Presidensi Industri Pertahanan (SSB) dan kontraktor pertahanan Roketsan pada 2018.
Rudal Atmaca diharapkan akan digunakan pada korvet yang dibangun di bawah proyek Kapal Nasional Türkiye (MILGEM), bersama dengan kapal permukaan dan kapal selam lain yang saat ini menggunakan rudal Harpoon.
Versi rudal berbasis darat juga diharapkan dapat digunakan untuk keamanan pesisir.
Rudal Atmaca akan ditenagai oleh mesin KTJ-3200 yang sepenuhnya buatan lokal, yang dikembangkan oleh Kale Group.
Atmaca efektif terhadap target tetap dan bergerak berkat ketahanannya terhadap tindakan pencegahan dan pembaruan target, kemampuan serangan ulang dan pembatalan tugas, serta sistem perutean 3D yang canggih.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
Tes rudal anti-kapal bernama Atmaca itu berlangsung akhir pekan lalu, namun baru diumumkan Kementerian Pertahanan kemarin.
Video yang dibagikan Kementerian Pertahanan menunjukkan Atmaca berhasil menghantam target di Laut Hitam setelah ditembakkan dari darat dalam uji coba dengan peluncur mobile untuk pertama kalinya.
Rudal anti-kapal jarak jauh Atmaca dikembangkan oleh kontraktor pertahanan terkemuka Roketsan.
Mengutip laporan Daily Sabah, Selasa (5/7/2022), Atmaca merupakan rudal anti-kapal serangan presisi tinggi, jarak jauh, surface-to-surface, presisi yang dapat diintegrasikan dengan kapal patroli, fregat, dan korvet.
Inventaris Angkatan Laut Turki—negara yang telah berganti nama menjadi Turkiye—saat ini memiliki rudal anti-kapal Harpoon buatan Amerika Serikat (AS). Senjata itu akan digantikan oleh rudal Atmaca yang memiliki fitur unggulan tambahan.
Atmaca menawarkan jangkauan lebih dari 200 kilometer (124 mil), menimbulkan ancaman bagi target jauh di luar jangkauan visual.
Senjata itu juga menyediakan pembaruan target, serangan ulang, dan kemampuan membatalkan misi melalui tautan data modern.
Pengembangan rudal anti-kapal dimulai pada 2009 dan kesepakatan untuk produksi massal ditandatangani antara Presidensi Industri Pertahanan (SSB) dan kontraktor pertahanan Roketsan pada 2018.
Rudal Atmaca diharapkan akan digunakan pada korvet yang dibangun di bawah proyek Kapal Nasional Türkiye (MILGEM), bersama dengan kapal permukaan dan kapal selam lain yang saat ini menggunakan rudal Harpoon.
Versi rudal berbasis darat juga diharapkan dapat digunakan untuk keamanan pesisir.
Rudal Atmaca akan ditenagai oleh mesin KTJ-3200 yang sepenuhnya buatan lokal, yang dikembangkan oleh Kale Group.
Atmaca efektif terhadap target tetap dan bergerak berkat ketahanannya terhadap tindakan pencegahan dan pembaruan target, kemampuan serangan ulang dan pembatalan tugas, serta sistem perutean 3D yang canggih.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
(min)
tulis komentar anda