Viral, Anggota Parlemen Rusia Desak Putin Bidikkan Rudal Hipersonik ke AS
loading...
A
A
A
MOSKOW - Seorang anggota Parlemen Rusia menjadi viral setelah mendesak militer pemerintah Presiden Vladimir Putin membidikkan rudal hipersonik ke wilayah Amerika Serikat (AS) . Dia menyerukan pengulangan "Krisis Rudal Kuba".
Andrei Gurulyov, anggota Duma Rusia, berbicara di stasiun televisi pemerintah dan membahas perlunya resolusi untuk konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
Gurulyov mengatakan memindahkan senjata hipersonik Rusia dalam jarak dekat dari wilayah AS akan memaksa Presiden Joe Biden untuk datang ke meja perundingan dengan Rusia dan berhenti memasok Ukraina dengan senjata untuk konflik.
Dalam video yang viral, Gurulyov berbicara dalam bahasa Rusia tetapi terjemahan bahasa Inggris berjalan di sepanjang bagian bawah layar. Tidak jelas kapan rekaman itu direkam.
"Saat ini, mereka mengirimkan MLRS [Multiple Launch Rocket System], howitzer, mereka akan mengirimkan apa pun di sana [di Ukraina], hingga bom nuklir hanya untuk tidak membiarkan kita menang," katanya, merujuk pada komitmen negara-negara Barat untuk memasok Ukraina dengan senjata.
"Selanjutnya, mereka akan mengirim pesawat, sistem anti-pesawat, kemudian sistem anti-rudal dan seterusnya dan seterusnya, mereka tidak akan tenang," ujarnya.
Gurulyov melanjutkan dengan menggambarkan bagaimana Rusia bisa berhasil dalam denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina.
"Setiap détente terjadi setelah krisis yang baik, seperti détente yang mengikuti Krisis Rudal Kuba," lanjut dia.
"Mengapa? Karena selama Krisis Rudal Kuba, ada ancaman langsung ke wilayah AS yang tidak segera mereka tanggapi," paparnya.
"Kita harus menciptakan keadaan serupa karena AS berada di balik semua ini dan yang lainnya berada di bawah kendali mereka," imbuh dia.
Andrei Gurulyov, anggota Duma Rusia, berbicara di stasiun televisi pemerintah dan membahas perlunya resolusi untuk konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
Gurulyov mengatakan memindahkan senjata hipersonik Rusia dalam jarak dekat dari wilayah AS akan memaksa Presiden Joe Biden untuk datang ke meja perundingan dengan Rusia dan berhenti memasok Ukraina dengan senjata untuk konflik.
Dalam video yang viral, Gurulyov berbicara dalam bahasa Rusia tetapi terjemahan bahasa Inggris berjalan di sepanjang bagian bawah layar. Tidak jelas kapan rekaman itu direkam.
"Saat ini, mereka mengirimkan MLRS [Multiple Launch Rocket System], howitzer, mereka akan mengirimkan apa pun di sana [di Ukraina], hingga bom nuklir hanya untuk tidak membiarkan kita menang," katanya, merujuk pada komitmen negara-negara Barat untuk memasok Ukraina dengan senjata.
"Selanjutnya, mereka akan mengirim pesawat, sistem anti-pesawat, kemudian sistem anti-rudal dan seterusnya dan seterusnya, mereka tidak akan tenang," ujarnya.
Gurulyov melanjutkan dengan menggambarkan bagaimana Rusia bisa berhasil dalam denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina.
"Setiap détente terjadi setelah krisis yang baik, seperti détente yang mengikuti Krisis Rudal Kuba," lanjut dia.
"Mengapa? Karena selama Krisis Rudal Kuba, ada ancaman langsung ke wilayah AS yang tidak segera mereka tanggapi," paparnya.
"Kita harus menciptakan keadaan serupa karena AS berada di balik semua ini dan yang lainnya berada di bawah kendali mereka," imbuh dia.