Profil Geert Wilders, Penghina Nabi Muhammad dari Belanda

Senin, 04 Juli 2022 - 16:00 WIB
Politikus sayap kanan Belanda Geert Wilders. Foto/REUTERS
AMSTERDAM - Pada April 2022, Twitter memblokir akun Geert Wilders. Politikus sayap kanan Belanda ini menulis status yang menyerang Islam dan ditujukan kepada Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif.

Hal ini terkait insiden Islamofobia di Eropa yang dikecam Sharif. Bukan sekali ini Wilders membuat pernyataan anti-Islam.

Geert Wilders memang terkenal sebagai sosok yang sering mempromosikan pandangan anti-Islam dan anti-imigrasi.





Pria kelahiran 6 September 1963 di Venlo, Belanda ini menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Belanda dari tahun 1998. Ia juga menjadi pemimpin Partai Kebebasan (Partij voor de Vrijheid atau PVV) dari tahun 2006.

Wilders tumbuh di keluarga kelas menengah. Ia besar di Belanda daerah tenggara yang dekat dengan perbatasan Jerman.

Pendidikannya dimulai di sekolah menengah di kota kelahirannya, Venlo. Di bangku perkuliahan, ia mengambil sejumlah kelas hukum di Universitas Terbuka di Belanda.



Pandangan anti-Islam yang kerap dilancarkannya dalam berpolitik mulai muncul ketika ia tinggal di Israel dari tahun 1981 hingga 1983.

Pada masa itu, ia kerap melakukan perjalanan ke negara-negara Muslim di kawasan Timur Tengah. Perjalanan itulah yang membentuk pandangan anti-Islam Wilders.

Wilders rupanya tidak langsung berkiprah di dunia politik. Sebelumnya, ia sempat bekerja di industri asuransi kesehatan.

Barulah pada 1997, ia terpilih menjadi anggota Dewan Kota Utrecht sebagai anggota Partai Rakyat untuk Kebebasan dan Demokrasi (Volkspartij voor Vrijheid en Demokratie atau VVD). Satu tahun setelahnya, Wilders terpilih menjadi anggota parlemen.

Awalnya ketika terpilih sebagai anggota parlemen, karier Wilders tidak terlalu menonjol. Namun pada awal 2000-an, banyak berkembang pemikiran terhadap anti-Islam di Belanda, yang kemudian menjadi kesempatan bagi Wilders untuk menyebarkan pahamnya.

Ia lantas mendapat banyak dukungan ketika menyatakan bahwa Islam merupakan "ideologi fasis". Selain itu, ia juga menyerukan pembatasan imigrasi Muslim ke Belanda.

Sejumlah aksi kontroversial yang dilancarkan Wilders, mendapat banyak kecaman. Di antaranya pada tahun 2007, ia mengusulkan larangan Al-Qur'an di Belanda.

Di tahun 2008, ia membuat film berjudul Fitna yang menghubungkan bagian-bagian dari Al-Qur'an dengan gambar grafis dari serangan teroris Islam.

Film ini tidak didukung oleh distributor komersial, namun Wilders tetap merilis film tersebut di internet.

Wilders pernah ditegur pengadilan Belanda atas tuduhan menghasut kebencian terhadap Muslim. Namun, pengadilan tersebut berakhir dengan pembebasan dirinya dari semua tuduhan, pada Juni 2011.

Hingga saat ini, Geert Wilders masih aktif berkiprah di dunia politik Belanda maupun internasional.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More