Tentara Rusia Dilaporkan Eksekusi Jurnalis Ukraina dengan Darah Dingin
Kamis, 23 Juni 2022 - 07:10 WIB
PARIS - Tentara Rusia membunuh jurnalis foto Ukraina Maksim Levin pada Maret, kemungkinan setelah menyiksanya. Demikian pengumuman hasil penyelidikan kelompok hak media Reporters Without Borders (RSF) yang dipublikasikan Rabu.
Mereka mencapai kesimpulan tersebut setelah mengirim tim ke Ukraina untuk menyelidiki kematian Levin.
RSF mengatakan kepada AFP, Kamis (23/6/2022), bahwa pihaknya akan mengajukan pengaduan khusus terkait pembunuhan Levin ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag—pengaduan keenam terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina.
Jasad Levin ditemukan bersama temannya, prajurit Oleksiy Chernyshov, pada 1 April di sebuah hutan di tepi Moschchun, sebuah desa sekitar 20 kilometer (12 mil) di luar Kiev.
Mereka telah hilang sejak 13 Maret setelah Levin bergabung dengan tentara Ukraina di daerah yang mengalami pertempuran sengit.
RSF yang berbasis di Paris mengirim penyelidik dari akhir Mei hingga Juni, di antaranya fotografer Patrick Chauvel, yang pernah bekerja dengan Levin di wilayah Donbas pada Februari.
"Bukti yang dikumpulkan oleh RSF menunjukkan bahwa jurnalis foto Ukraina Maks Levin dan temannya yang bersamanya dieksekusi dengan darah dingin oleh pasukan Rusia, mungkin setelah diinterogasi dan disiksa, pada hari mereka hilang," bunyi laporan tersebut.
Penyelidik menemukan peluru dari tempat kejadian, yang menurut mereka biasa digunakan oleh tentara Rusia.
Barang-barang lain seperti kemasan makanan, peralatan makan, bungkus rokok dan petunjuk penggunaan roket, juga menunjukkan kehadiran pasukan Rusia.
Laporan tersebut menawarkan dua kemungkinan skenario.
Pertama, Levin dan temannya, yang tubuhnya dibakar, ditembak setelah terlihat oleh tentara Rusia.
Kedua, bahwa mereka dicegat di dalam mobil mereka dan diinterogasi atau bahkan disiksa secara terpisah—mungkin dibakar hidup-hidup dalam kasus Chernyshov—sebelum ditembak.
RSF telah menyerahkan bukti material dan foto dari tempat kejadian kepada pihak berwenang Ukraina.
Levin adalah satu dari delapan wartawan yang tewas sejak invasi Rusia ke Ukraina, menurut penghitungan RSF.
Pemerintah maupun militer Rusia belum berkomentar atas laporan tersebut. Namun, mereka selama ini menyangkal menargetkan warga sipil dalam perangnya di Ukraina.
Mereka mencapai kesimpulan tersebut setelah mengirim tim ke Ukraina untuk menyelidiki kematian Levin.
RSF mengatakan kepada AFP, Kamis (23/6/2022), bahwa pihaknya akan mengajukan pengaduan khusus terkait pembunuhan Levin ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag—pengaduan keenam terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina.
Jasad Levin ditemukan bersama temannya, prajurit Oleksiy Chernyshov, pada 1 April di sebuah hutan di tepi Moschchun, sebuah desa sekitar 20 kilometer (12 mil) di luar Kiev.
Mereka telah hilang sejak 13 Maret setelah Levin bergabung dengan tentara Ukraina di daerah yang mengalami pertempuran sengit.
RSF yang berbasis di Paris mengirim penyelidik dari akhir Mei hingga Juni, di antaranya fotografer Patrick Chauvel, yang pernah bekerja dengan Levin di wilayah Donbas pada Februari.
"Bukti yang dikumpulkan oleh RSF menunjukkan bahwa jurnalis foto Ukraina Maks Levin dan temannya yang bersamanya dieksekusi dengan darah dingin oleh pasukan Rusia, mungkin setelah diinterogasi dan disiksa, pada hari mereka hilang," bunyi laporan tersebut.
Penyelidik menemukan peluru dari tempat kejadian, yang menurut mereka biasa digunakan oleh tentara Rusia.
Barang-barang lain seperti kemasan makanan, peralatan makan, bungkus rokok dan petunjuk penggunaan roket, juga menunjukkan kehadiran pasukan Rusia.
Laporan tersebut menawarkan dua kemungkinan skenario.
Pertama, Levin dan temannya, yang tubuhnya dibakar, ditembak setelah terlihat oleh tentara Rusia.
Kedua, bahwa mereka dicegat di dalam mobil mereka dan diinterogasi atau bahkan disiksa secara terpisah—mungkin dibakar hidup-hidup dalam kasus Chernyshov—sebelum ditembak.
RSF telah menyerahkan bukti material dan foto dari tempat kejadian kepada pihak berwenang Ukraina.
Levin adalah satu dari delapan wartawan yang tewas sejak invasi Rusia ke Ukraina, menurut penghitungan RSF.
Pemerintah maupun militer Rusia belum berkomentar atas laporan tersebut. Namun, mereka selama ini menyangkal menargetkan warga sipil dalam perangnya di Ukraina.
(min)
tulis komentar anda