Putra Mahkota Arab Saudi Tiba di Turki, Kasus Khashoggi Ditutup?
Kamis, 23 Juni 2022 - 00:01 WIB
Para pelaku diadili di Saudi sementara istana kerajaan menolak pernyataan bahwa Pangeran Mohammed secara pribadi memerintahkan pembunuhan itu. Riyadh mengklaim agen keamanannya "menjadi nakal" di Istanbul.
Keretakan diplomatik antara kedua negara sebagian diperbaiki pada April, ketika Erdogan melakukan kunjungan ke Arab Saudi dan bertemu putra mahkota.
Di tengah proses rekonsiliasi, Ankara dan Riyadh mengurangi kritik timbal balik mereka. Pada saat yang sama Turki mengumumkan mereka menghentikan persidangan in absentia dari 26 tersangka Saudi dalam pembunuhan Khashoggi dan mentransfer kasus tersebut ke Arab Saudi.
Pengamat percaya pemimpin Turki tertarik pada bantuan Saudi untuk meningkatkan ekonomi negaranya, yang mengalami beberapa pukulan serius di tengah perlambatan global.
Erdogan menghadapi tawaran yang menantang untuk dipilih kembali sebagai presiden Turki pada tahun depan.
Pada Februari, Erdogan mengunjungi Uni Emirat Arab (UEA), sekutu dekat Arab Saudi, untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.
Mohamed bin Zayed al-Nahyan, yang saat itu adalah putra mahkota Abu Dhabi, pergi ke Ankara pada November tahun lalu.
UEA mengumumkan peluncuran dana USD10 miliar untuk investasi ke Turki setelah perjalanannya.
Perubahan sikap Turki terhadap Arab Saudi tidak berbeda dengan Amerika Serikat (AS).
Presiden AS Joe Biden, yang berjanji dalam kampanye pemilunya untuk menjadikan Arab Saudi sebagai "paria" atas pembunuhan itu, akan mengunjungi kerajaan itu bulan depan.
Keretakan diplomatik antara kedua negara sebagian diperbaiki pada April, ketika Erdogan melakukan kunjungan ke Arab Saudi dan bertemu putra mahkota.
Di tengah proses rekonsiliasi, Ankara dan Riyadh mengurangi kritik timbal balik mereka. Pada saat yang sama Turki mengumumkan mereka menghentikan persidangan in absentia dari 26 tersangka Saudi dalam pembunuhan Khashoggi dan mentransfer kasus tersebut ke Arab Saudi.
Pengamat percaya pemimpin Turki tertarik pada bantuan Saudi untuk meningkatkan ekonomi negaranya, yang mengalami beberapa pukulan serius di tengah perlambatan global.
Erdogan menghadapi tawaran yang menantang untuk dipilih kembali sebagai presiden Turki pada tahun depan.
Pada Februari, Erdogan mengunjungi Uni Emirat Arab (UEA), sekutu dekat Arab Saudi, untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.
Mohamed bin Zayed al-Nahyan, yang saat itu adalah putra mahkota Abu Dhabi, pergi ke Ankara pada November tahun lalu.
UEA mengumumkan peluncuran dana USD10 miliar untuk investasi ke Turki setelah perjalanannya.
Perubahan sikap Turki terhadap Arab Saudi tidak berbeda dengan Amerika Serikat (AS).
Presiden AS Joe Biden, yang berjanji dalam kampanye pemilunya untuk menjadikan Arab Saudi sebagai "paria" atas pembunuhan itu, akan mengunjungi kerajaan itu bulan depan.
tulis komentar anda