Redam Aksi Protes, India Padamkan Layanan Internet di Timur
Sabtu, 18 Juni 2022 - 23:02 WIB
NEW DELHI - Pihak berwenang India menangguhkan layanan Internet di beberapa bagian negara bagian Bihar timur. Langkah ini adalah upaya untuk menghentikan pertemuan publik dan protes kekerasan atas rencana perekrutan militer , kata pejabat polisi pada Sabtu (18/6/2022).
Satu pemrotes tewas dan lebih dari selusin lainnya terluka dalam serangkaian protes di beberapa wilayah negara itu terhadap kebijakan baru Perdana Menteri Narendra Modi. Militer India berencana untuk mempekerjakan tentara untuk masa jabatan yang singkat.
Sistem Agnipath atau "jalan api" bertujuan untuk membawa lebih banyak orang ke militer dengan kontrak empat tahun untuk menurunkan usia rata-rata Angkatan Bersenjata India yang berkekuatan 1,38 juta orang. Kebijakan ini diambil memotong biaya pensiun yang terus meningkat, kata pemerintah.
Para pengunjuk rasa, terutama laki-laki muda, mengatakan rencana itu akan membatasi kesempatan untuk pekerjaan permanen di pasukan pertahanan, yang menjamin gaji tetap, pensiun dan tunjangan lainnya.
Banyak yang turun ke jalan di Bihar, Telangana, Uttar Pradesh dan Benggala Barat untuk memprotes rencana ini.
Platform media sosial seperti Facebook, Twitter dan WhatsApp telah diblokir di 15 dari 38 distrik Bihar, kata Sanjay Singh, seorang pejabat senior polisi di negara bagian itu, tempat para pengunjuk rasa membakar kereta penumpang dan bus minggu ini untuk mengekspresikan kemarahan mereka.
Di Uttar Pradesh, negara bagian terpadat di India, polisi menahan sedikitnya 250 orang di bawah apa yang disebut penangkapan preventif. Beberapa demonstran menuduh polisi menggunakan kekuatan berlebihan.
Satu pemrotes tewas dan lebih dari selusin lainnya terluka dalam serangkaian protes di beberapa wilayah negara itu terhadap kebijakan baru Perdana Menteri Narendra Modi. Militer India berencana untuk mempekerjakan tentara untuk masa jabatan yang singkat.
Sistem Agnipath atau "jalan api" bertujuan untuk membawa lebih banyak orang ke militer dengan kontrak empat tahun untuk menurunkan usia rata-rata Angkatan Bersenjata India yang berkekuatan 1,38 juta orang. Kebijakan ini diambil memotong biaya pensiun yang terus meningkat, kata pemerintah.
Para pengunjuk rasa, terutama laki-laki muda, mengatakan rencana itu akan membatasi kesempatan untuk pekerjaan permanen di pasukan pertahanan, yang menjamin gaji tetap, pensiun dan tunjangan lainnya.
Banyak yang turun ke jalan di Bihar, Telangana, Uttar Pradesh dan Benggala Barat untuk memprotes rencana ini.
Platform media sosial seperti Facebook, Twitter dan WhatsApp telah diblokir di 15 dari 38 distrik Bihar, kata Sanjay Singh, seorang pejabat senior polisi di negara bagian itu, tempat para pengunjuk rasa membakar kereta penumpang dan bus minggu ini untuk mengekspresikan kemarahan mereka.
Di Uttar Pradesh, negara bagian terpadat di India, polisi menahan sedikitnya 250 orang di bawah apa yang disebut penangkapan preventif. Beberapa demonstran menuduh polisi menggunakan kekuatan berlebihan.
tulis komentar anda