Diundang Raja Salman, Biden Bakal Sambangi Arab Saudi
Selasa, 14 Juni 2022 - 22:40 WIB
RIYADH - Teka teki terkait kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ke Arab Saudi terjawab sudah. Biden akan menyambangi Kerajaan di Teluk Arab itu pada 15-16 Juli mendatangatas undangan Raja Salman .
"Atas undangan Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz al Saud, dan untuk meningkatkan hubungan bersejarah bilateral dan kemitraan strategis antara Kerajaan Arab Saudi dan Amerika Serikat, dan mencerminkan keinginan bersama untuk mengembangkan kemitraan di segala bidang, Presiden Joseph R. Biden, Presiden Amerika Serikat akan melakukan kunjungan resmi ke Kerajaan Arab Saudi pada 15-16 Juli 2022," bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi seperti dikutip dari kantor berita Arab Saudi, SPA, Selasa (14/6/2022).
Dalam pernyataan itu, selama kunjungan, Biden akan bertemu dengan Raja Salman bin Abdulaziz al Saud, dan Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz, Putra Mahkota dan Wakil Perdana Menteri, untuk membahas bidang kerja sama bilateral serta upaya bersama untuk mengatasi tantangan regional dan global.
Sedangkan pada hari kedua, 16 Juli 2022, Biden akan menghadiri pertemuan puncak bersama, yang diselenggarakan oleh Raja Salman dengan para pemimpin Dewan Kerjasama Teluk, Raja Jordan, Presiden Mesir, dan Perdana Menteri Irak.
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, Biden menyatakan belum memutuskan apakah akan menyambangi Arab Saudi saat ditanya oleh wartawan di Albuquerque, New Mexico.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan pada hari Jumat bahwa Amerika Serikat tidak akan mengabaikan perilaku yang terjadi sebelum kepresidenan Biden, tetapi penting juga untuk mengarahkan kembali - tetapi tidak memutuskan - hubungan dengan Arab Saudi, mencatat peran negara itu sebagai mitra strategis Amerika Serikat selama delapan dekade.
Gedung Putih mengatakan Biden merasa bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman adalah "paria" untuk perannya dalam pembunuhan lawan politiknya, jurnalis Jamal Khashoggi, di Turki pada 2018.
Pembunuhan Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul menodai citra Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebagai seorang reformis. Pemerintah Arab Saudi telah membantah keterlibatannya dalam pembunuhan Khashoggi.
"Atas undangan Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz al Saud, dan untuk meningkatkan hubungan bersejarah bilateral dan kemitraan strategis antara Kerajaan Arab Saudi dan Amerika Serikat, dan mencerminkan keinginan bersama untuk mengembangkan kemitraan di segala bidang, Presiden Joseph R. Biden, Presiden Amerika Serikat akan melakukan kunjungan resmi ke Kerajaan Arab Saudi pada 15-16 Juli 2022," bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi seperti dikutip dari kantor berita Arab Saudi, SPA, Selasa (14/6/2022).
Dalam pernyataan itu, selama kunjungan, Biden akan bertemu dengan Raja Salman bin Abdulaziz al Saud, dan Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz, Putra Mahkota dan Wakil Perdana Menteri, untuk membahas bidang kerja sama bilateral serta upaya bersama untuk mengatasi tantangan regional dan global.
Sedangkan pada hari kedua, 16 Juli 2022, Biden akan menghadiri pertemuan puncak bersama, yang diselenggarakan oleh Raja Salman dengan para pemimpin Dewan Kerjasama Teluk, Raja Jordan, Presiden Mesir, dan Perdana Menteri Irak.
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, Biden menyatakan belum memutuskan apakah akan menyambangi Arab Saudi saat ditanya oleh wartawan di Albuquerque, New Mexico.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan pada hari Jumat bahwa Amerika Serikat tidak akan mengabaikan perilaku yang terjadi sebelum kepresidenan Biden, tetapi penting juga untuk mengarahkan kembali - tetapi tidak memutuskan - hubungan dengan Arab Saudi, mencatat peran negara itu sebagai mitra strategis Amerika Serikat selama delapan dekade.
Gedung Putih mengatakan Biden merasa bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman adalah "paria" untuk perannya dalam pembunuhan lawan politiknya, jurnalis Jamal Khashoggi, di Turki pada 2018.
Pembunuhan Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul menodai citra Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebagai seorang reformis. Pemerintah Arab Saudi telah membantah keterlibatannya dalam pembunuhan Khashoggi.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda