Soal Kunjungan ke Arab Saudi, Joe Biden: Saya Belum Memutuskan
loading...
A
A
A
LOS ANGELES - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dia "belum" memutuskan apakah akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi . Hal itu diungkapkannya seminggu setelah dia membuka pintu untuk kemungkinan melakukan perjalanan itu.
Sumber mengatakan Biden merencanakan perjalanan ke Arab Saudi, bersama dengan perjalanan ke Eropa dan Israel pada akhir Juni.
Ditanya oleh seorang reporter kemudian di Albuquerque, New Mexico, apakah dia akan menggunakan kemungkinan perjalanan ke Timur Tengah untuk mengamankan kesepakatan guna meningkatkan hubungan Saudi-Israel, Biden mengatakan: "Kita lihat saja," seperti dikutip dari Reuters, Minggu (12/6/2022).
Setiap potensi kunjungan ke Arab Saudi kemungkinan akan ditujukan untuk memperkuat hubungan dengan negara itu pada saat Biden berusaha menemukan cara untuk menurunkan harga bensin di Amerika Serikat.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan pada hari Jumat bahwa Amerika Serikat tidak akan mengabaikan perilaku yang terjadi sebelum kepresidenan Biden, tetapi penting juga untuk mengarahkan kembali - tetapi tidak memutuskan - hubungan dengan Arab Saudi, mencatat peran negara itu sebagai mitra strategis Amerika Serikat selama delapan dekade.
Gedung Putih mengatakan presiden merasa bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman adalah "paria" untuk perannya dalam pembunuhan lawan politiknya, jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi, di Turki pada 2018.
Pemerintah Arab Saudi sendiri telah membantah keterlibatan putra mahkota dalam pembunuhan itu.
Sumber mengatakan Biden merencanakan perjalanan ke Arab Saudi, bersama dengan perjalanan ke Eropa dan Israel pada akhir Juni.
Ditanya oleh seorang reporter kemudian di Albuquerque, New Mexico, apakah dia akan menggunakan kemungkinan perjalanan ke Timur Tengah untuk mengamankan kesepakatan guna meningkatkan hubungan Saudi-Israel, Biden mengatakan: "Kita lihat saja," seperti dikutip dari Reuters, Minggu (12/6/2022).
Setiap potensi kunjungan ke Arab Saudi kemungkinan akan ditujukan untuk memperkuat hubungan dengan negara itu pada saat Biden berusaha menemukan cara untuk menurunkan harga bensin di Amerika Serikat.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan pada hari Jumat bahwa Amerika Serikat tidak akan mengabaikan perilaku yang terjadi sebelum kepresidenan Biden, tetapi penting juga untuk mengarahkan kembali - tetapi tidak memutuskan - hubungan dengan Arab Saudi, mencatat peran negara itu sebagai mitra strategis Amerika Serikat selama delapan dekade.
Gedung Putih mengatakan presiden merasa bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman adalah "paria" untuk perannya dalam pembunuhan lawan politiknya, jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi, di Turki pada 2018.
Pemerintah Arab Saudi sendiri telah membantah keterlibatan putra mahkota dalam pembunuhan itu.
(ian)