Gara-gara Pungli, Pasangan India Mengemis Agar Bisa Bawa Pulang Mayat Anaknya
Kamis, 09 Juni 2022 - 21:58 WIB
NEW DELHI - Sebuah video yang memperlihatkan orang tua miskin dari seorang anak laki-laki yang meninggal mengemis di jalan-jalan di negara bagian Bihar, India , menjadi viral di negara. Mereka terpaksa melakukan itu karena staf rumah sakit meminta sejumlah uang agar mereka bisa membawa pulang mayat sang anak
Kemunculan video tersebut pun memantik perdebatan tentang keadilan sosial.
Pasangan dari klip itu mengatakan kepada media India bahwa mereka membutuhkan uang guna membayar "suap" untuk mendapatkan mayat putra mereka dari rumah sakit.
Berbicara dengan kantor berita India, ANI, Mahesh Thakur, ayah dari almarhum, mengatakan bahwa seorang pejabat pemerintah di rumah sakit yang dikelola negara di Distrik Samastipur diduga meminta pasangan itu membayar sebesar USD643 atau sekitar Rp9,3 juta untuk menyerahkan mayat putranya.
Pasangan itu menjelaskan bahwa mereka merasa harus memintanya dari orang lain karena mereka tidak punya cukup uang untuk membayar staf rumah sakit.
“Beberapa minggu yang lalu, anak saya hilang. Awal minggu ini, kami menerima telepon bahwa mayat anak saya ada di Rumah Sakit Sadar, Samastipur. Seorang pegawai rumah sakit telah meminta Rp9,3 juta untuk melepaskan mayat anak saya. Kami orang miskin. Bagaimana kita bisa membayar jumlah ini?" kata Thakur seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (9/6/2022).
Sementara itu, otoritas distrik mengklaim bahwa kedua orang tua itu "salah mengerti" arahan staf rumah sakit, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Kemunculan video tersebut pun memantik perdebatan tentang keadilan sosial.
Pasangan dari klip itu mengatakan kepada media India bahwa mereka membutuhkan uang guna membayar "suap" untuk mendapatkan mayat putra mereka dari rumah sakit.
Berbicara dengan kantor berita India, ANI, Mahesh Thakur, ayah dari almarhum, mengatakan bahwa seorang pejabat pemerintah di rumah sakit yang dikelola negara di Distrik Samastipur diduga meminta pasangan itu membayar sebesar USD643 atau sekitar Rp9,3 juta untuk menyerahkan mayat putranya.
Pasangan itu menjelaskan bahwa mereka merasa harus memintanya dari orang lain karena mereka tidak punya cukup uang untuk membayar staf rumah sakit.
“Beberapa minggu yang lalu, anak saya hilang. Awal minggu ini, kami menerima telepon bahwa mayat anak saya ada di Rumah Sakit Sadar, Samastipur. Seorang pegawai rumah sakit telah meminta Rp9,3 juta untuk melepaskan mayat anak saya. Kami orang miskin. Bagaimana kita bisa membayar jumlah ini?" kata Thakur seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (9/6/2022).
Sementara itu, otoritas distrik mengklaim bahwa kedua orang tua itu "salah mengerti" arahan staf rumah sakit, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
tulis komentar anda