4 Komandan Rusia Tewas dalam 4 Hari di Ukraina
Kamis, 09 Juni 2022 - 01:34 WIB
KIEV - Pasukan Vladimir Putin kembali mendapat pukulan telah setelah kembali seorang komandan pasukan tewas di Ukraina , seperti diklaim oleh Kiev.
Kolonel Ruslan Shirin, yang merupakan kepala staf untuk Brigade Infanteri Angkatan Laut ke-336 Armada Baltik, tewas dalam aksi. Hal itu diungkapkan perwira angkatan bersenjata Ukraina, Anatoliy Stefan, dan unggahan media sosial lainnya.
Stefan mentweet bahwa Shirin "secara resmi telah didenazifikasi dan demiliterisasi," tanpa menyebutkan di mana atau bagaimana dia tewas. Berita itu juga di-tweet oleh analis militer Rob Lee.
Sebuah posting di halaman VKontakte untuk Angkatan Laut Rusia mengatakan Shirin telah "tewas secara heroik" saat melakukan "tugasnya selama operasi militer khusus angkatan bersenjata Rusia."
Shirin telah dianugerahi Ordo Keberanian secara anumerta, sebuah kehormatan negara yang diprakarsai oleh keputusan presiden pada tahun 1994, seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (9/6/2022).
Laporan kematiannya belum dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Rusia, yang tidak membalas permintaan komentar Newsweek sebelum dipublikasikan.
Jika diverifikasi, itu akan menambah jumlah perwira senior Rusia yang hilang dari pasukan Rusia sejak dimulainya invasi skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari.
Menurut satu penghitungan online, empat perwira Rusia berpangkat letnan kolonel atau lebih tinggi telah dilaporkan tewas dalam empat hari antara 4 dan 8 Juni.
Pada hari Selasa, dilaporkan bahwa Letnan Kolonel Vladimir Nigmatullin (46) seorang komandan artileri dari kota Yekaterinburg, telah tewas pada 31 Mei, meskipun tidak ada rincian tentang keadaan kematiannya.
Juga minggu ini, terungkap bahwa Mayor Jenderal Roman Kutuzov dan Letnan Jenderal Roman Berdnikov, dilaporkan tewas oleh artileri Ukraina di wilayah Donbas di timur negara itu, di mana sebagian besar pertempuran terkonsentrasi.
Kutuzov, yang memimpin Angkatan Darat Gabungan ke-5 Rusia, dikatakan tewas saat memimpin serangan terhadap pemukiman Ukraina di Donbas. Sementara itu, kematian Berdnikov dilaporkan oleh outlet berita Volya Media.
Tidak ada statistik pasti tentang jumlah kematian tentara atau perwira Rusia, yang jarang diakui secara resmi oleh Moskow. Reporter televisi negara Rusia Alexander Sladkov mengatakan Kutuzov adalah jenderal keempat yang tewas di Ukraina.
Kremlin sendiri telah mengkonfirmasi hanya tiga, sementara beberapa sumber media Barat menyebutkan jumlahnya mencapai 12, berdasarkan klasifikasi yang berbeda dari perwira berseragam Rusia.
Menambah ketidakpastian tentang berapa banyak tokoh militer Rusia yang benar-benar tewas, tiga jenderal yang diklaim pasukan Ukraina telah tewas kemudian dilaporkan masih hidup, menurut BBC.
Analis mengatakan komandan Rusia telah didorong ke depan untuk membantu mendorong invasi. The New York Times melaporkan bulan lalu bahwa Amerika Serikat (AS) telah memberikan informasi intelijen ke Ukraina untuk menargetkan sejumlah jenderal yang kemudian dibunuh.
Moskow belum memperbarui angka resmi korban di Ukraina sejak 25 Maret, ketika dikatakan 1.351 tentara Rusia telah tewas. Sedangkan angkatan bersenjata Ukraina mengatakan hampir 31.000 tentara Rusia tewas.
Kolonel Ruslan Shirin, yang merupakan kepala staf untuk Brigade Infanteri Angkatan Laut ke-336 Armada Baltik, tewas dalam aksi. Hal itu diungkapkan perwira angkatan bersenjata Ukraina, Anatoliy Stefan, dan unggahan media sosial lainnya.
Stefan mentweet bahwa Shirin "secara resmi telah didenazifikasi dan demiliterisasi," tanpa menyebutkan di mana atau bagaimana dia tewas. Berita itu juga di-tweet oleh analis militer Rob Lee.
Sebuah posting di halaman VKontakte untuk Angkatan Laut Rusia mengatakan Shirin telah "tewas secara heroik" saat melakukan "tugasnya selama operasi militer khusus angkatan bersenjata Rusia."
Shirin telah dianugerahi Ordo Keberanian secara anumerta, sebuah kehormatan negara yang diprakarsai oleh keputusan presiden pada tahun 1994, seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (9/6/2022).
Laporan kematiannya belum dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Rusia, yang tidak membalas permintaan komentar Newsweek sebelum dipublikasikan.
Jika diverifikasi, itu akan menambah jumlah perwira senior Rusia yang hilang dari pasukan Rusia sejak dimulainya invasi skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari.
Menurut satu penghitungan online, empat perwira Rusia berpangkat letnan kolonel atau lebih tinggi telah dilaporkan tewas dalam empat hari antara 4 dan 8 Juni.
Pada hari Selasa, dilaporkan bahwa Letnan Kolonel Vladimir Nigmatullin (46) seorang komandan artileri dari kota Yekaterinburg, telah tewas pada 31 Mei, meskipun tidak ada rincian tentang keadaan kematiannya.
Juga minggu ini, terungkap bahwa Mayor Jenderal Roman Kutuzov dan Letnan Jenderal Roman Berdnikov, dilaporkan tewas oleh artileri Ukraina di wilayah Donbas di timur negara itu, di mana sebagian besar pertempuran terkonsentrasi.
Kutuzov, yang memimpin Angkatan Darat Gabungan ke-5 Rusia, dikatakan tewas saat memimpin serangan terhadap pemukiman Ukraina di Donbas. Sementara itu, kematian Berdnikov dilaporkan oleh outlet berita Volya Media.
Tidak ada statistik pasti tentang jumlah kematian tentara atau perwira Rusia, yang jarang diakui secara resmi oleh Moskow. Reporter televisi negara Rusia Alexander Sladkov mengatakan Kutuzov adalah jenderal keempat yang tewas di Ukraina.
Kremlin sendiri telah mengkonfirmasi hanya tiga, sementara beberapa sumber media Barat menyebutkan jumlahnya mencapai 12, berdasarkan klasifikasi yang berbeda dari perwira berseragam Rusia.
Menambah ketidakpastian tentang berapa banyak tokoh militer Rusia yang benar-benar tewas, tiga jenderal yang diklaim pasukan Ukraina telah tewas kemudian dilaporkan masih hidup, menurut BBC.
Analis mengatakan komandan Rusia telah didorong ke depan untuk membantu mendorong invasi. The New York Times melaporkan bulan lalu bahwa Amerika Serikat (AS) telah memberikan informasi intelijen ke Ukraina untuk menargetkan sejumlah jenderal yang kemudian dibunuh.
Moskow belum memperbarui angka resmi korban di Ukraina sejak 25 Maret, ketika dikatakan 1.351 tentara Rusia telah tewas. Sedangkan angkatan bersenjata Ukraina mengatakan hampir 31.000 tentara Rusia tewas.
(ian)
tulis komentar anda