Profil Nupur Sharma, Penghujat Nabi Muhammad yang Picu Kemarahan Dunia
Selasa, 07 Juni 2022 - 12:56 WIB
Pada 2015, dia menjadi pusat perhatian ketika dia diberi tiket untuk bertarung melawan Arvind Kejriwal.
Meskipun Sharma kalah dalam pemilu dengan selisih 31.000 suara, karir politiknya melesat dari sana.
Pada 2020, dengan keahliannya dalam masalah hukum dan keterampilan bilingual, dia diangkat sebagai juru bicara nasional BJP di bawah Presiden BJP Nadda.
Penampilannya di debat televisi ditandai dengan pembelaannya yang kuat terhadap Hindutva.
Hujatan Nupur Sharma pada Nabi Muhammad
Pada Juni 2022, komentar Sharma selama debat di saluran berita tentang Nabi Muhammad membuatnya diskors dari partai.
Pernyataannya yang diduga menghina itu memicu kemarahan dari beberapa negara Teluk termasuk Oman, Qatar, dan Arab Saudi, yang meminta permintaan maaf resmi dari India.
Sharma kemudian menarik komentarnya dan, dalam pernyataan yang diposting di Twitter, mengatakan niatnya tidak untuk menyakiti siapa pun.
Arab Saudi, Qatar dan negara-negara lain di kawasan itu, serta Universitas Al-Azhar yang berpengaruh di Kairo Mesir, telah mengutuk pernyataan juru bicara partai pimpinan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi.
Dunia Marah
Meskipun Sharma kalah dalam pemilu dengan selisih 31.000 suara, karir politiknya melesat dari sana.
Pada 2020, dengan keahliannya dalam masalah hukum dan keterampilan bilingual, dia diangkat sebagai juru bicara nasional BJP di bawah Presiden BJP Nadda.
Penampilannya di debat televisi ditandai dengan pembelaannya yang kuat terhadap Hindutva.
Hujatan Nupur Sharma pada Nabi Muhammad
Pada Juni 2022, komentar Sharma selama debat di saluran berita tentang Nabi Muhammad membuatnya diskors dari partai.
Pernyataannya yang diduga menghina itu memicu kemarahan dari beberapa negara Teluk termasuk Oman, Qatar, dan Arab Saudi, yang meminta permintaan maaf resmi dari India.
Sharma kemudian menarik komentarnya dan, dalam pernyataan yang diposting di Twitter, mengatakan niatnya tidak untuk menyakiti siapa pun.
Arab Saudi, Qatar dan negara-negara lain di kawasan itu, serta Universitas Al-Azhar yang berpengaruh di Kairo Mesir, telah mengutuk pernyataan juru bicara partai pimpinan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi.
Dunia Marah
tulis komentar anda