Maduro Nyatakan Siap Duduk Satu Meja dengan Trump

Selasa, 23 Juni 2020 - 16:54 WIB
Guaido telah gagal mendapatkan dukungan yang signifikan untuk gerakannya meskipun banyak gangguan dan dukungan dari sekitar 50 negara. Ia bahkan telah kehilangan jabatan sebelumnya sebagai pemimpin Majelis Nasional atau parlemen negara itu.

Namun, dalam buku yang sama, Trump dilaporkan menyebut prospek invasi ke Venezuela "keren," dan menyebut negara Amerika Selatan itu sebagai "bagian dari Amerika Serikat." (Baca: Bolton: Trump Pikir Keren Menginvasi Venezuela, tapi Batal karena Putin )

Biden, yang sekarang menjadi calon Demokrat untuk pemilihan presiden pada November 2020 melawan Trump, mengambil kesempatan itu dengan menyerang Trump di Twitter sebagai kemunafikan.

"Trump berbicara keras tentang Venezuela, tetapi mengagumi preman dan diktator seperti Nicolas Maduro. Sebagai Presiden, saya akan mendukung rakyat Venezuela dan untuk demokrasi," tulis Biden, mengutip cuitan wawancara Axios.

Pada gilirannya, Trump kembali ke sikapnya pada hari Senin.

"Tidak seperti kaum radikal kiri, saya akan selalu berdiri menentang sosialisme dan dengan rakyat Venezuela. Pemerintahan saya selalu berdiri di sisi kemerdekaan dan kebebasan serta melawan kaum opresif. Rezim Maduro! Saya hanya akan bertemu dengan Maduro untuk membahas satu hal: jalan keluar yang damai dari kekuasaan!" tegasnya.

Pada bulan Maret, Departemen Kehakiman AS mengajukan dakwaan penyelundupan narkoba terhadap Maduro, dan Departemen Luar Negeri AS menempatkan hadiah sebesar USD15 juta atas kepala Maduro.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ber)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More