Perjalanan Karir Ariel Sharon, Mantan PM Israel yang Bertanggung Jawab dalam Pembantaian Warga Palestina
Sabtu, 04 Juni 2022 - 16:05 WIB
Pada 1972, Sharon mengundurkan diri dari dunia militer dan beralih ke politik. Sekitar Desember 1973, dia menjadi anggota Knesset untuk partai liberal kapitalis.
Merasa bosan dengan politik oposisi, pada 1975 dia menjadi penasihat keamanan untuk Perdana Menteri Partai Buruh, Yitzhak Rabin. Tak lama berselang, pada pemilu selanjutnya dia bergabung dengan Partai Herut dan diangkat menjadi Menteri Pertanian periode 1977-1981.
Pada tahun 1981, Sharon menduduki jabatan Menteri Pertahanan. Dalam posisi ini, dia terlibat dalam Perang Lebanon serta memperbaharui hubungan diplomatik dengan negara-negara Afrika yang memutus hubungan selama Perang Yom Kippur.
2 tahun berselang, dia mundur dari posisi Menteri Pertahanan setelah pemerintah Israel menyatakan dirinya bertanggung jawab atas pembantaian September 1982 terhadap warga Palestina. Peristiwa ini dikenal dengan Pembantaian Sabra dan Shatila dan menewaskan cukup banyak warga tak bersalah.
Setelahnya, Sharon tetap berada di pemerintahan dan menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan dari 1984-1990, Kemudian Menteri Konstruksi dan Perumahan pada 1990-1992, serta Menteri Infrastruktur Nasional tahun 1996.
Sebelum menjadi Perdana Menteri tahun 2001, dia lebih dulu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri pada 1998. Di akhir hayatnya, dia menderita stroke dan sempat koma selama 8 tahun sebelum akhirnya meninggal pada 11 Januari 2014.
Merasa bosan dengan politik oposisi, pada 1975 dia menjadi penasihat keamanan untuk Perdana Menteri Partai Buruh, Yitzhak Rabin. Tak lama berselang, pada pemilu selanjutnya dia bergabung dengan Partai Herut dan diangkat menjadi Menteri Pertanian periode 1977-1981.
Pada tahun 1981, Sharon menduduki jabatan Menteri Pertahanan. Dalam posisi ini, dia terlibat dalam Perang Lebanon serta memperbaharui hubungan diplomatik dengan negara-negara Afrika yang memutus hubungan selama Perang Yom Kippur.
2 tahun berselang, dia mundur dari posisi Menteri Pertahanan setelah pemerintah Israel menyatakan dirinya bertanggung jawab atas pembantaian September 1982 terhadap warga Palestina. Peristiwa ini dikenal dengan Pembantaian Sabra dan Shatila dan menewaskan cukup banyak warga tak bersalah.
Setelahnya, Sharon tetap berada di pemerintahan dan menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan dari 1984-1990, Kemudian Menteri Konstruksi dan Perumahan pada 1990-1992, serta Menteri Infrastruktur Nasional tahun 1996.
Sebelum menjadi Perdana Menteri tahun 2001, dia lebih dulu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri pada 1998. Di akhir hayatnya, dia menderita stroke dan sempat koma selama 8 tahun sebelum akhirnya meninggal pada 11 Januari 2014.
(esn)
tulis komentar anda