Kolonel Pasukan Khusus Chehnya Tewas Saat Putin Mengatur Ulang Pasukan
Rabu, 01 Juni 2022 - 22:59 WIB
MOSKOW - Seorang kolonel Rusia dilaporkan tewas di Ukraina di tengah kemajuan yang baru-baru ini didapat oleh Rusia. Ini menambah jumlah korban tewas di antara pejabat tinggi militer Rusia.
Letnan Kolonel Zaur Dimayev, Wakil Komandan Batalion ke-4 resimen pasukan khusus Akhmat Kadyrov, tewas di wilayah Donbas, Ukraina yang menjadi pusat pertempuran oleh rentetan artileri pada hari Selasa kemarin.
Kabar kematian Dimayev, sekutu pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, dilaporkan Baza melalui saluran telegram.
Dimayev dilaporkan sedang mengendarai SUV militer ketika kendaraan itu dihantam peluru yang menewaskannya dan pengemudinya. Baza Telegram melaporkan bahwa dua petugas polisi Chechnya juga tewas dalam serangan itu seperti dikutip dari Newsweek, Rabu (1/6/2022).
Kematian Dimayev adalah yang terbaru di antara para komandan tinggi Rusia yang tewas setelah dipaksa ke garis depan karena apa yang diyakini sebagai organisasi yang buruk, dan terjadi sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memecat enam pemimpin militer seniornya.
Menurut sebuah laporan dari RBK Group yang berbasis di Moskow, Putin pada hari Senin mengeluarkan dekrit yang mengumumkan pemecatan lima jenderal di Kementerian Dalam Negeri Rusia dan satu kolonel polisi.
Saat invasi Rusia ke Ukraina mencapai hari ke-100 pada Jumat ini, Putin telah meningkatkan upaya militer dalam pertempuran yang tidak secepat yang diharapkannya.
Meskipun bertempur selama lebih dari tiga bulan, Rusia gagal merebut Ibu Kota Kiev dan setidaknya 49 Kolonel Rusia tewas dalam pertempuran, Daily Mail melaporkan, meskipun tidak ada jumlah resmi yang dirilis oleh Rusia atau Ukraina.
Pekan lalu, Moskow mengkonfirmasi bahwa salah satu pasukan terjun payung top Rusia, Letnan Kolonel Alexander Dosyagayev, tewas di Bucha.
Batalion Dosyagayev diakui sebagai yang paling elit di Rusia dan dinilai sebagai pemenang kategori Infanteri Bersayap di festival militer Army of Russia tahun lalu.
Pertempuran di Donbas baru-baru ini mendorong pasukan Ukraina untuk mundur, tetapi Serhiy Haidai, gubernur wilayah Luhansk yang dilanda perang di Ukraina timur, baru-baru ini mengatakan kepada Newsweek bahwa pasukannya memiliki rencana untuk "penarikan strategis."
"Pertempuran memang meningkat secara signifikan dalam beberapa hari terakhir karena tentara Rusia mengerahkan banyak pasukan dan peralatan untuk merebut seluruh wilayah Luhansk," kata Haidai.
"Pertempuran akan berlanjut, militer kami tidak akan dikepung, pasokan amunisi akan terus berlanjut, dan mereka akan dapat mempertahankan posisi mereka dan menyerang pasukan Rusia dari atas," tambahnya.
Haidai mengkonfirmasi bahwa pada hari Selasa, pasukan Rusia menguasai sekitar 70 persen Severodonetsk. Kemenangan di kota itu akan memberi Moskow kendali penuh atas salah satu dari dua provinsi paling timur Ukraina — tujuan utama perang.
Letnan Kolonel Zaur Dimayev, Wakil Komandan Batalion ke-4 resimen pasukan khusus Akhmat Kadyrov, tewas di wilayah Donbas, Ukraina yang menjadi pusat pertempuran oleh rentetan artileri pada hari Selasa kemarin.
Kabar kematian Dimayev, sekutu pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, dilaporkan Baza melalui saluran telegram.
Dimayev dilaporkan sedang mengendarai SUV militer ketika kendaraan itu dihantam peluru yang menewaskannya dan pengemudinya. Baza Telegram melaporkan bahwa dua petugas polisi Chechnya juga tewas dalam serangan itu seperti dikutip dari Newsweek, Rabu (1/6/2022).
Kematian Dimayev adalah yang terbaru di antara para komandan tinggi Rusia yang tewas setelah dipaksa ke garis depan karena apa yang diyakini sebagai organisasi yang buruk, dan terjadi sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memecat enam pemimpin militer seniornya.
Menurut sebuah laporan dari RBK Group yang berbasis di Moskow, Putin pada hari Senin mengeluarkan dekrit yang mengumumkan pemecatan lima jenderal di Kementerian Dalam Negeri Rusia dan satu kolonel polisi.
Saat invasi Rusia ke Ukraina mencapai hari ke-100 pada Jumat ini, Putin telah meningkatkan upaya militer dalam pertempuran yang tidak secepat yang diharapkannya.
Meskipun bertempur selama lebih dari tiga bulan, Rusia gagal merebut Ibu Kota Kiev dan setidaknya 49 Kolonel Rusia tewas dalam pertempuran, Daily Mail melaporkan, meskipun tidak ada jumlah resmi yang dirilis oleh Rusia atau Ukraina.
Pekan lalu, Moskow mengkonfirmasi bahwa salah satu pasukan terjun payung top Rusia, Letnan Kolonel Alexander Dosyagayev, tewas di Bucha.
Batalion Dosyagayev diakui sebagai yang paling elit di Rusia dan dinilai sebagai pemenang kategori Infanteri Bersayap di festival militer Army of Russia tahun lalu.
Pertempuran di Donbas baru-baru ini mendorong pasukan Ukraina untuk mundur, tetapi Serhiy Haidai, gubernur wilayah Luhansk yang dilanda perang di Ukraina timur, baru-baru ini mengatakan kepada Newsweek bahwa pasukannya memiliki rencana untuk "penarikan strategis."
"Pertempuran memang meningkat secara signifikan dalam beberapa hari terakhir karena tentara Rusia mengerahkan banyak pasukan dan peralatan untuk merebut seluruh wilayah Luhansk," kata Haidai.
"Pertempuran akan berlanjut, militer kami tidak akan dikepung, pasokan amunisi akan terus berlanjut, dan mereka akan dapat mempertahankan posisi mereka dan menyerang pasukan Rusia dari atas," tambahnya.
Haidai mengkonfirmasi bahwa pada hari Selasa, pasukan Rusia menguasai sekitar 70 persen Severodonetsk. Kemenangan di kota itu akan memberi Moskow kendali penuh atas salah satu dari dua provinsi paling timur Ukraina — tujuan utama perang.
(ian)
tulis komentar anda