Turki Siap Jadi Tuan Rumah Perundingan Baru Rusia dan Ukraina
Selasa, 31 Mei 2022 - 17:50 WIB
ANKARA - Turki siap menjadi tuan rumah babak baru negosiasi antara Ukraina dan Rusia di Istanbul. Tawaran itu diungkapkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (30/5/2022).
Erdogan membuat tawaran itu kepada Presiden Rusia Vladimir Putin selama panggilan telepon.
Proses perdamaian tampaknya membuat beberapa kemajuan sebelum pembicaraan gagal, bulan lalu.
“Presiden Erdogan menyatakan kesiapan Turki, jika pada prinsipnya disepakati oleh kedua belah pihak, untuk bertemu dengan Rusia, Ukraina dan PBB di Istanbul, dan mengambil peran dalam mekanisme pengamatan yang memungkinkan,” ungkap direktorat komunikasi kepresidenan Turki dalam pernyataan yang dilansir RT.com.
Erdogan mencatat, “Perlunya langkah-langkah yang akan meminimalkan efek negatif perang dan membangun kepercayaan dengan memulihkan sesegera mungkin landasan perdamaian antara Rusia dan Ukraina.”
Moskow belum mengomentari proposal Turki, dengan pernyataan Kremlin tentang pembicaraan tidak menyebutkannya sama sekali.
Menurut siaran pers, bagian Ukraina dari panggilan telepon Putin-Erdogan sebagian besar berkisar pada keselamatan pelayaran di Laut Hitam dan Azov, serta masalah ranjau.
Erdogan membuat tawaran itu kepada Presiden Rusia Vladimir Putin selama panggilan telepon.
Proses perdamaian tampaknya membuat beberapa kemajuan sebelum pembicaraan gagal, bulan lalu.
“Presiden Erdogan menyatakan kesiapan Turki, jika pada prinsipnya disepakati oleh kedua belah pihak, untuk bertemu dengan Rusia, Ukraina dan PBB di Istanbul, dan mengambil peran dalam mekanisme pengamatan yang memungkinkan,” ungkap direktorat komunikasi kepresidenan Turki dalam pernyataan yang dilansir RT.com.
Erdogan mencatat, “Perlunya langkah-langkah yang akan meminimalkan efek negatif perang dan membangun kepercayaan dengan memulihkan sesegera mungkin landasan perdamaian antara Rusia dan Ukraina.”
Moskow belum mengomentari proposal Turki, dengan pernyataan Kremlin tentang pembicaraan tidak menyebutkannya sama sekali.
Menurut siaran pers, bagian Ukraina dari panggilan telepon Putin-Erdogan sebagian besar berkisar pada keselamatan pelayaran di Laut Hitam dan Azov, serta masalah ranjau.
Lihat Juga :
tulis komentar anda