Acara Pembagian Makanan Berakhir Duka, 31 Tewas Terinjak-injak
Minggu, 29 Mei 2022 - 08:10 WIB
ABUJA - Lebih dari 30 orang tewas terinjak-injak di Nigeria selatan setelah berdesak-desakan saat pembagian makanan selama acara amal sebuah gereja.
Pihak kepolisian dan saksi mata mengatakan sepatu dan sandal berserakan di tanah setelah tragedi yang terjadi di kota Port Harcourt di Negara Bagian Rivers selatan ketika orang-orang memaksa masuk ke acara tersebut.
Pihak kepolisian Negara Bagian Rivers mengungkapkan sebuah organisasi gereja setempat, Majelis Raja, sedang menawarkan makanan dan hadiah untuk orang miskin di Port Harcourt Polo Club ketika kerumunan massa "raksasa" lepas kendali.
"Sayangnya, kerumunan menjadi kacau dan tak terkendali, dan semua upaya yang dilakukan oleh penyelenggara untukmembuat semua normalterbukti gagal," kata polisi dalam sebuah pernyataan.
"Total 31 orang kehilangan nyawa dalam peristiwa itu," sambung pernyataan tersebut seperti dikutip dari France24, Minggu (29/5/2022).
Gambar yang diposting di media sosial dan diverifikasi oleh AFP menunjukkan keluarga menangis dan merawat orang yang terluka, banyak dari mereka anak-anak, di luar rumah sakit militer kota.
Saksi mata menggambarkan massa yang panik mendorong dan menginjak-injak ketika orang-orang yang mencoba masuk ke pintu masuk dipaksa mundur.
"Mereka memberi tahu orang-orang 'Kembali, kembali, kembali,'" kata saksi mata Chisom Nwachukwu.
"Beberapa orang yang mendorong dari belakang berbaris pada orang-orang itu," imbuhnya.
Polisi mengatakan penyelidikan kriminal sedang berlangsung.
Koordinator wilayah selatan Badan Manajemen Darurat Nasional Godwin Tepikor mengatakan kepada AFP bahwa anggota gereja telah duduk di dalam ketika kerumunan orang bergegas masuk.
"Kerumunan besar dari luar masuk ke klub melalui gerbang sempit, mengakibatkan terinjak-injak," katanya.
Perwakilan gereja tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Sejumlah tragedi desak-desakan saat pembagian makanan kerap terjadi di Nigeria dalam beberapa tahun terakhir, termasuk program makanan lembaga bantuan di negara bagian Borno utara di mana tujuh wanita diinjak-injak sampai mati tahun lalu.
Bencana pada hari Sabtu terjadi ketika para pemimpin oposisi dari Partai Demokratik Rakyat berkumpul di Ibu Kota federal Abuja untuk memilih kandidat mereka guna pemilihan presiden 2023, dengan gubernur Negara Bagian Rivers Ezenwo Nyesom Wike berada di antara calon-calon itu.
Port Harcourt adalah pusat minyak utama di Nigeria, negara terpadat di Afrika dan produsen minyak terbesar di benua itu.
Terlepas dari kekayaan minyaknya, menurut Laporan Bank Dunia baru-baru ini, sebanyak empat dari 10 orang Nigeria hidup di bawah tingkat kemiskinan nasional.
Krisis Ukraina juga telah mendorong naiknya biaya makanan dan bahan bakar di seluruh benua karena pasokan gandum dan gas terpengaruh, dengan badan-badan bantuan memperingatkan tentang memburuknya kerawanan pangan di Afrika.
Pihak kepolisian dan saksi mata mengatakan sepatu dan sandal berserakan di tanah setelah tragedi yang terjadi di kota Port Harcourt di Negara Bagian Rivers selatan ketika orang-orang memaksa masuk ke acara tersebut.
Pihak kepolisian Negara Bagian Rivers mengungkapkan sebuah organisasi gereja setempat, Majelis Raja, sedang menawarkan makanan dan hadiah untuk orang miskin di Port Harcourt Polo Club ketika kerumunan massa "raksasa" lepas kendali.
"Sayangnya, kerumunan menjadi kacau dan tak terkendali, dan semua upaya yang dilakukan oleh penyelenggara untukmembuat semua normalterbukti gagal," kata polisi dalam sebuah pernyataan.
"Total 31 orang kehilangan nyawa dalam peristiwa itu," sambung pernyataan tersebut seperti dikutip dari France24, Minggu (29/5/2022).
Gambar yang diposting di media sosial dan diverifikasi oleh AFP menunjukkan keluarga menangis dan merawat orang yang terluka, banyak dari mereka anak-anak, di luar rumah sakit militer kota.
Saksi mata menggambarkan massa yang panik mendorong dan menginjak-injak ketika orang-orang yang mencoba masuk ke pintu masuk dipaksa mundur.
"Mereka memberi tahu orang-orang 'Kembali, kembali, kembali,'" kata saksi mata Chisom Nwachukwu.
"Beberapa orang yang mendorong dari belakang berbaris pada orang-orang itu," imbuhnya.
Polisi mengatakan penyelidikan kriminal sedang berlangsung.
Koordinator wilayah selatan Badan Manajemen Darurat Nasional Godwin Tepikor mengatakan kepada AFP bahwa anggota gereja telah duduk di dalam ketika kerumunan orang bergegas masuk.
"Kerumunan besar dari luar masuk ke klub melalui gerbang sempit, mengakibatkan terinjak-injak," katanya.
Perwakilan gereja tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Sejumlah tragedi desak-desakan saat pembagian makanan kerap terjadi di Nigeria dalam beberapa tahun terakhir, termasuk program makanan lembaga bantuan di negara bagian Borno utara di mana tujuh wanita diinjak-injak sampai mati tahun lalu.
Bencana pada hari Sabtu terjadi ketika para pemimpin oposisi dari Partai Demokratik Rakyat berkumpul di Ibu Kota federal Abuja untuk memilih kandidat mereka guna pemilihan presiden 2023, dengan gubernur Negara Bagian Rivers Ezenwo Nyesom Wike berada di antara calon-calon itu.
Baca Juga
Port Harcourt adalah pusat minyak utama di Nigeria, negara terpadat di Afrika dan produsen minyak terbesar di benua itu.
Terlepas dari kekayaan minyaknya, menurut Laporan Bank Dunia baru-baru ini, sebanyak empat dari 10 orang Nigeria hidup di bawah tingkat kemiskinan nasional.
Krisis Ukraina juga telah mendorong naiknya biaya makanan dan bahan bakar di seluruh benua karena pasokan gandum dan gas terpengaruh, dengan badan-badan bantuan memperingatkan tentang memburuknya kerawanan pangan di Afrika.
(ian)
tulis komentar anda