Arab Saudi Ingin Beli Drone Bayraktar Turki, Senjata Andalan Ukraina
Kamis, 26 Mei 2022 - 14:19 WIB
ANKARA - Arab Saudi sedang dalam pembicaraan untuk membeli kendaraan tempur udara tak berawak (UCAV) atau drone Bayraktar Turki. Drone tersebut telah menjadi salah satu senjata andalan Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Upaya Riyadh memperoleh senjata Turki itu diungkap situs web geopolitik dan intelijen, Tactical Report.
“Saudi Arabian Military Industries (SAMI) telah menyatakan minatnya pada drone Turki dan siap untuk berbicara dengan perusahaan produsen, Baykar,” bunyi laporan tersebut, yang dikutip Middle East Monitor, Kamis (26/5/2022).
Laporan tersebut ramai dikutip media lokal Turki, termasuk menjadi headline harian Milliyet dengan judul; "Kandidat lain untuk Bayraktar".
"Jumlah negara tujuan ekspor drone TB2 telah mencapai 20 negara," tulis surat kabar tersebut.
Drone tempur tak berawak Turki mendapat pengakuan internasional atas penggunaannya yang meluas dalam beberapa konflik, termasuk Suriah, Libya, konflik Nagorno-Karabakh antara Armenia dan Azerbaijan dan yang terbaru di Ukraina.
Jika laporan tersebut dikonfirmasi Riyadh, maka Kerajaan Arab Saudi akan bergabung dengan beberapa negara lain dalam pembelian drone, seperti Nigeria, Ethiopia, Qatar, Libya, Maroko, dan Polandia.
Hubungan antara Riyadh dan Ankara telah menghangat setelah retak pada 2018 terkait pembunuhan jurnalis pembangkang Arab Saudi Jamal Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul.
Akhir bulan lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan kunjungan pertamanya ke Kerajaan Arab Saudi, di mana dia disambut baik oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, dan ayahnya; Raja Salman.
Menurut Saudi Press Agency (SPA), Erdogan dan Pangeran Mohammed bin Salman meninjau hubungan Arab Saudi-Turki dan cara untuk mengembangkannya di semua bidang.
Kedua pihak juga berharap dapat bekerja sama lebih erat di kawasan, termasuk di bidang pertahahan, seiring dengan meningkatnya kunjungan tingkat tinggi.
Menjelang kunjungannya ke Arab Saudi, Erdogan mengatakan: "Kami percaya meningkatkan kerja sama di berbagai bidang termasuk pertahanan dan keuangan adalah kepentingan bersama kami."
Menurut sebuah opini di surat kabar Al Bawaba yang diterbitkan pada hari Senin, sehubungan dengan ikatan yang diperkuat ini, penjualan senjata canggih dan UAV, pengembangan kerja sama dalam industri pertahanan, pelatihan tentara Saudi, perlengkapan senjata buatan Turki, terutama UAV Bayraktar yang diinvestasikan oleh Riyadh di industri pertahanan Turki akan saling menguntungkan.
Upaya Riyadh memperoleh senjata Turki itu diungkap situs web geopolitik dan intelijen, Tactical Report.
“Saudi Arabian Military Industries (SAMI) telah menyatakan minatnya pada drone Turki dan siap untuk berbicara dengan perusahaan produsen, Baykar,” bunyi laporan tersebut, yang dikutip Middle East Monitor, Kamis (26/5/2022).
Laporan tersebut ramai dikutip media lokal Turki, termasuk menjadi headline harian Milliyet dengan judul; "Kandidat lain untuk Bayraktar".
"Jumlah negara tujuan ekspor drone TB2 telah mencapai 20 negara," tulis surat kabar tersebut.
Drone tempur tak berawak Turki mendapat pengakuan internasional atas penggunaannya yang meluas dalam beberapa konflik, termasuk Suriah, Libya, konflik Nagorno-Karabakh antara Armenia dan Azerbaijan dan yang terbaru di Ukraina.
Jika laporan tersebut dikonfirmasi Riyadh, maka Kerajaan Arab Saudi akan bergabung dengan beberapa negara lain dalam pembelian drone, seperti Nigeria, Ethiopia, Qatar, Libya, Maroko, dan Polandia.
Hubungan antara Riyadh dan Ankara telah menghangat setelah retak pada 2018 terkait pembunuhan jurnalis pembangkang Arab Saudi Jamal Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul.
Akhir bulan lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan kunjungan pertamanya ke Kerajaan Arab Saudi, di mana dia disambut baik oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, dan ayahnya; Raja Salman.
Menurut Saudi Press Agency (SPA), Erdogan dan Pangeran Mohammed bin Salman meninjau hubungan Arab Saudi-Turki dan cara untuk mengembangkannya di semua bidang.
Kedua pihak juga berharap dapat bekerja sama lebih erat di kawasan, termasuk di bidang pertahahan, seiring dengan meningkatnya kunjungan tingkat tinggi.
Menjelang kunjungannya ke Arab Saudi, Erdogan mengatakan: "Kami percaya meningkatkan kerja sama di berbagai bidang termasuk pertahanan dan keuangan adalah kepentingan bersama kami."
Menurut sebuah opini di surat kabar Al Bawaba yang diterbitkan pada hari Senin, sehubungan dengan ikatan yang diperkuat ini, penjualan senjata canggih dan UAV, pengembangan kerja sama dalam industri pertahanan, pelatihan tentara Saudi, perlengkapan senjata buatan Turki, terutama UAV Bayraktar yang diinvestasikan oleh Riyadh di industri pertahanan Turki akan saling menguntungkan.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda