Utusan PBB Sambangi Xinjiang di Bawah Pengawasan China

Selasa, 24 Mei 2022 - 15:23 WIB
Para juru kampanye telah menyuarakan keprihatinan bahwa pihak berwenang China akan mencegah Bachelet melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap dugaan pelanggaran hak dan sebagai gantinya memberinya tur panggung dengan akses terbatas.

"Kami sangat khawatir kunjungan ini hanya memberikan sedikit manfaat bagi para korban dan aktivis, dengan biaya politik yang sangat tinggi," kata Raphael David dari International Service for Human Rights.

AS mengatakan "sangat prihatin" bahwa Bachelet tidak mendapatkan jaminan tentang apa yang akan dia lihat, menambahkan bahwa dia tidak mungkin mendapatkan gambaran yang "tidak dimanipulasi" tentang situasi hak-hak China.

Menurut sumber diplomatik di Beijing mengatakan Bachelet pada hari Senin memberikan jaminan tentang aksesnya ke pusat penahanan dan pembela hak selama pertemuan virtual dengan kepala puluhan misi diplomatik di China.



"Bachelet perlu memahami bahwa yang dipertaruhkan adalah kepercayaan dunia pada PBB dan kemampuan Kantornya sendiri untuk menanggapi krisis hak asasi manusia di negara besar," tambah David.

Caroline Wilson, duta besar Inggris untuk China, sedang menelepon dan mentweet bahwa dia menekankan pentingnya akses tanpa batas ke Xinjiang dan percakapan pribadi dengan rakyatnya.

Kantor Bachelet juga mengatakan dia akan bertemu dengan organisasi masyarakat sipil, perwakilan bisnis dan akademisi.

Selain penahanan massal, pihak berwenang China telah melancarkan kampanye kerja paksa, sterilisasi paksa, dan penghancuran warisan budaya Uyghur di Xinjiang, kata para peneliti dan juru kampanye.

Warga Uighur di luar negeri telah menggelar aksi unjuk rasa dalam beberapa pekan terakhir mendesak Bachelet untuk mengunjungi kerabat yang diyakini ditahan di Xinjiang.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More